Ungkap Rincian Kekayaan Duterte, Deputi Ombudsman Filipina Dipecat

2 Agustus 2018 4:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. (Foto: AFP/Stringer)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. (Foto: AFP/Stringer)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kantor Kepresidenan Filipina memecat seorang deputi ombudsman bernama Arthur Carandang karena mengungkapkan informasi terkait penyelidikan atas dugaan kekayaan Presiden Rodrigo Duterte yang tidak dapat dijelaskan. Meski demikian, Carandang menyebut tidak ada niatannya untuk mendiskreditkan Duterte.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keputusan 10 halaman yang dikeluarkan Sekretaris Eksekutif Salvador Medialdea, Carandang disebut bertanggung jawab karena korupsi dan mengkhianati kebijakan publik dengan mempublikasikan sejumlah bukti yang ia miliki terkait kekayaan Duterte dan keluarganya yang seharusnya tidak diumumkan.
Penyidikan terhadap Duterte oleh Ombudsman berawal dari laporan seorang senator yang menyebut Duterte telah mengumpulkan sebanyak 2,2 miliar peso atau senilai 41,5 juta US Dollar ketika dia masih menjabat sebagai wali kota. Laporan ini pun dibantah oleh Duterte.
Duterte dikabarkan marah karena penyelidikan Ombudsman ini. Sehingga pada November 2017, penyelidikan akhirnya dihentikan.
Carandang dipecat karena "bersalah karena keberpihakan nyata" terhadap senator Antonio Trillanes dengan maksud menyiarkan informasi "yang merugikan presiden". Trillanes merupakan senator yang kerap mengkritik Duterte.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, berdasarkan laporan Dewan Anti-Pencucian Uang, angka-angka yang diperlihatkan Carandang "salah dan menyesatkan". Terkait pemecatan dirinya, Carandang enggan berkomentar.
Sebelumnya, Kantor Kepresidenan Filipina telah memerintahkan agar Carandang diskors selama 90 hari. Namun keputusan ini ditolak oleh Ketua Ombudskan Filipina, Conchita Carpio-Morales, dengan alasan presiden tidak memiliki yurisdiksi.
Perintah pemecatan Carandang dikeluarkan pada Senin (30/7), beberapa hari setelah Morales pensiun dan posisinya digantikan oleh mantan hakim yang ditunjuk Duterte.