Ungkapan Duka Teror Bom di Forum Debat Pilgub Jabar

14 Mei 2018 20:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Debat publik kedua cagub-cawagub Jabar. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Debat publik kedua cagub-cawagub Jabar. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KPU Jawa Barat malam ini menggelar debat kedua Pilgub Jabar 2018. Meski forum itu akan menjadi ajang saling serang dan adu gagasan, namun dibuka dengan ungkapan duka cita atas serangkaian aksi teror bom yang terjadi di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Ungkapan duka cita lebih dulu disampaikan oleh moderator debat yaitu Alfito Deannova dan Anisha Dasuki. "Kami menyampaikan duka cita terhadap keluarga korban bom," ucap Alfito membuka forum debat di Kampus UI, Depok, Senin (14/5).
Hadir dalam debat itu, seluruh kandidat yaitu pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, Tb Hasanuddin-Anton Charliyan, Surdrajat-Ahmad Syaikhu dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.
Ungkapan duka juga disampaikan oleh Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat dalam sambutannya sebelum debat. Dia turut mendoakan agar para korban meninggal baik polisi maupun warga diterima amal ibadahnya oleh Tuhan.
"Tujuan (Pilgub Jabar) itu sekarang sedang diuji oleh para pengecut, para pecundang yang tidak bisa menghadapi kenyataan hidup dengan cara-cara menebar berita-berita bohong dan menebar teror," ucap Yayat.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, para teroris itu tidak bisa hidup di alam demokrasi sehingga mereka membuat masyarakat khawatir dengan aksi teror yang dilancarkan hingga menimbulkan korban jiwa.
"Saya pastikan bahwa apa yang menjadi keinginan dari para pengecut, dari para pecundang itu tidak akan pernah terwujud di Indonesia khususnya di Jabar,' tegasnya.
Tak hanya itu, Yayat menyebut aksi terorisme yang lebih dulu terjadi di Mako Brimob hingga menewaskan 6 orang polisi, juga tidak membuat KPU gentar sehingga menggelar debat kedua di Depok.
"Debat kandidat Pilgub Jabar dilaksanakan di Depok, satu sampai dua kilometer dari tempat kejadian perkara perbuatan biadab dari mereka-mereka itu. Artinya kita warga Jabar tidak mungkin bisa dipermainkan oleh kelompok kecil yang mengatasnamakan kebenaran," pungkasnya.
ADVERTISEMENT