Unjuk Rasa Kembali Terjadi di Hong Kong, Polisi Amankan 6 Demonstran

Demonstran yang melakukan demo menolak Undang-undang ekstradisi di distrik pariwisata Hong Kong, Nathan Road dekat Mongkok, China (7/7). Foto: REUTERS/Thomas Peter

Ribuan pengunjuk rasa kembali melancarkan aksi demonstrasi di Hong Kong, Minggu (7/7) sore. Kali ini, massa berunjuk rasa dengan membuat long march dari stasiun kereta api di Kowloon hingga pusat perbelanjaan Tsim Sha Tsui.

Demonstrasi teranyar ini tujuannya masih sama, yakni mendesak pemerintah agar tidak meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi. RUU itu memungkinkan pelaku kejahatan di Hong Kong untuk diadili di China.

Demonstran yang melakukan demo menolak Undang-undang ekstradisi menggunakan payung untuk tameng. Foto: REUTERS/Thomas Peter

Dilansir dari Reuters, Senin (8/7) penyelenggara unjuk rasa mengklaim terdapat 230.000 orang yang ikut demo di Kowloon. Sementara polisi mengatakan jumlah itu tak benar, hanya ada 56.000 orang ikut serta.

Polisi anti huru hara membubarkan para demonstran yang melakukan demo di distrik pariwisata Hong Kong, Nathan Road dekat Mongkok, China (7/7). Foto: REUTERS/Thomas Peter

Demo pada Minggu selesai sekitar pukul 19.30 waktu setempat, sebagian besar massa telah membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing.

Namun, malam harinya beberapa orang terlihat berkumpul kembali dan berbaris di wilayah Mong Kok. Massa kemudian memblokir arus lintas sehingga membuat kawasan yang padat kendaraan tersebut menjadi tersendat.

Polisi anti huru hara mengamankan demonstran yang melakukan demo di distrik pariwisata Hong Kong, Nathan Road dekat Mongkok, China (7/7). Foto: REUTERS/Thomas Peter

Bentrokan antara demonstran dan keamanan setempat pun tidak terelakkan. Enam orang pendemo akhirnya ditangkap dan diamankan ke mobil polisi.

Demonstrasi di Kowloon menjadi demonstrasi terbesar setelah demonstrasi di depan Gedung Parlemen Hong Kong, Senin (1/7) lalu.