Upaya Pelestarian Air Laut Teluk Jakarta Memanfaatkan Kerang Hijau

2 Oktober 2018 13:58 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Kerang hijau membersihkan limbah air laut (Foto: Ancol)
zoom-in-whitePerbesar
com-Kerang hijau membersihkan limbah air laut (Foto: Ancol)
ADVERTISEMENT
Pencemaran yang terjadi di sungai karena limbah domestik baik rumah tangga maupun industri berakibat pada menurunnya kualitas air laut di Teluk Jakarta. Kondisi ini berpotensi menyebabkan terjadinya ledakan plankton dan menyebabkan red tide -- air laut berubah warna menjadi merah, biru, coklat, kuning, dan hijau dan diiringi dengan penurunan oksigen secara tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
Pantai Ancol yang berada di Teluk Jakarta pun terpengaruh oleh hal tersebut. Ancol sebagai wilayah pesisir merupakan habitat alami dari beberapa jenis biota laut seperti kerang hijau, kepiting batu, ketang-ketang, ubur-ubur, baronang, kerapu, ganggang laut, dan berbagai jenis biota laut lainnya. Keberadaan biota-biota laut ini menjadi kurang optimal dikarenakan kualitas air laut yang kurang baik.
Tardi mengangkat tali kerang hijau. (Foto: Sattwika Duhita/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tardi mengangkat tali kerang hijau. (Foto: Sattwika Duhita/kumparan)
Apabila kondisi teluk Jakarta ini terus dibiarkan, hal ini tentu akan mengancam kelestarian wilayah pesisir khususnya pariwisata pantai satu-satunya di Jakarta. Walaupun tidak mudah, namun upaya pelestarian atau pengembalian kualitas air laut sudah sepatutnya dilakukan demi keberlangsungan ekosistem pesisir yang lebih baik.
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, sebagai pengelola destinasi wisata Ancol Taman Impian di Jakarta, pun tidak tinggal diam dengan kondisi Pantai Ancol saat ini. Melalui tim konservasi, Ancol menjalankan sebuah program jangka panjang yang diberi nama Asian Green Mussel Reef Restoration. Program ini berupaya untuk mengembalikan kualitas air laut dengan menggunakan biota green mussel atau kerang hijau sebagai filter alami.
ADVERTISEMENT
Belajar dari beberapa kampanye yang sudah dilakukan pada banyak teluk lain di belahan dunia, kemampuan kerang hijau untuk menyaring air laut bukan isapan jempol belaka.
Menurut penelitian dari The University of Waikato pada 2013, seekor kerang hijau dewasa dapat membersihkan atau menyaring air sebanyak 2 sampai 3 liter per jam. Hal ini telah dibuktikan dengan percobaan yang dilakukan oleh tim konservasi Ancol. Kerang hijau sebanyak 5 kg dapat membersihkan 50 liter air laut dalam waktu 1 jam.
Tahap awal program ini adalah dengan menanam bibit kerang hijau di beberapa titik di wilayah pantai Ancol. Masing-masing kelompok bibit diberi tanda berupa balon berwarna merah yang disebut marker buoy. Kemudian evaluasi dan monitoring rutin dilakukan setiap bulan secara bergantian. Hal ini untuk mengetahui titik mana saja yang dapat ditumbuhi oleh kerang hijau dengan baik.
Kerang Hijau dari Cilincing (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kerang Hijau dari Cilincing (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Tahap selanjutnya adalah dengan menanam bibit kerang hijau lebih banyak di lokasi yang memang terbukti cocok sehingga populasi kerang hijau dapat tumbuh dengan subur. Diharapkan populasi kerang hijau tersebut dapat meningkatkan pula kapasitas biota laut ini dalam menyaring air laut sehingga secara perlahan kualitas air laut di sekitarnya dapat membaik dan dapat menahan laju penurunan kualitas air laut di Teluk Jakarta.
ADVERTISEMENT
Program ini memang belum akan terlihat hasilnya dalam dua atau tiga tahun ke depan, namun membutuhkan waktu hingga 20 sampai 30 tahun kemudian. Meski begitu, upaya kecil ini merupakan langkah nyata kepedulian Ancol terhadap pelestarian keberlangsungan ekosistem pesisir di teluk Jakarta.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Ancol.