Update Dampak Banjir Sentani: 79 Orang Meninggal, 43 Hilang

18 Maret 2019 16:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga melintasi sebuah mobil yang terbalik akibat banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Minggu (17/3). Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga melintasi sebuah mobil yang terbalik akibat banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Minggu (17/3). Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
ADVERTISEMENT
Banjir bandang yang menerjang Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua pada Sabtu (16/3) malam memakan banyak korban. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 79 orang meninggal dunia, sementara 43 orang masih hilang.
ADVERTISEMENT
"Banjir bandang yang terjadi di Sentani, Jayapura, Papua pada Sabtu (16/3) pukul 21.30 waktu setempat telah menyebabkan 79 jiwa meninggal dunia dan 43 jiwa belum ditemukan. Ke-72 jiwa korban meninggal teridentifikasi di Kabupaten Jayapura, sisanya berada di Kota Jayapura. Terkait dengan korban hilang, 34 jiwa diidentifikasi di Kampung Milimik Sentani, 6 di Komplek Perumahan Inauli Advent dan 3 di Doyo Baru," kata Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin (18/3).
Sutopo menambahkan, 43 orang sampai saat ini belum ditemukan. Orang-orang yang belum ditemukan tersebut berasal dari Kampung Milimik Sentani (34 orang), 6 orang di Komplek Perumahan Inauli Advent dan 3 orang di Doyo Baru. Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian, evakuasi dan penyelamatan korban bencana di Sentani.
Foto udara yang menunjukkan dampak banjir di Sentani, Jayapura, Papua, (17/3). Foto: Edward Hehareuw / Via REUTERS
Sementara itu, BNPB juga sudah mengevakuasi sebanyak 74 orang yang mengalami luka-luka, mulai dari luka berat, sedang sampai ringan.
ADVERTISEMENT
Banjir yang melanda Kecamatan Sentani kali ini memaksa 4.226 orang mengungsi. Mereka saat ini sudah berada di enam titik penampungan yang disediakan, yang tersebar di enam titik yaitu BTN Gajah Mada, BTN Bintang Timur, Doyo Baru, Sekolah HIS Sentani, Posko Induk Gunung Merah dan SIL Sentani.
Banjir Sentani berdampak pada 9 kelurahan. Namun yang terparah ada di kelurahan Dobonsolo, Doyo Baru, Hinekombe. Menurut Sutopo, angka-angka yang ada saat ini, baik terkait korban luka maupun meninggal, masih bisa terus bertambah. Pasalnya, proses evakuasi masih belum selesai.
Dampak banjir di Sentani, provinsi Papua, Indonesia Foto: Edward Hehareuw / Via REUTERS
“Ini data sementara, evakuasi masih berlangsung, masih penyisiran apalagi 43 orang belum ditemukan, masih dalam pencarian,” katanya.
“Kepala BNPB Doni Munardo tadi pagi sudah tiba di Sentani, langsung Rakor dengan bupati dan petugas di sana melakukan penanganan,” imbuhnya lagi.
ADVERTISEMENT
Menurut informasi yang dirilis BNPB, masa tanggap darurat pasca bencana Sentani akan berlangsung selama 14 hari terhitung sejak 17 maret.