Update Jumlah Korban Tsunami Selat Sunda: 426 Meninggal, 7.202 Luka

28 Desember 2018 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis jumlah korban terdampak tsunami Selat Sunda. Berdasarkan data hingga Jumat (28/12) pukul 13.00 WIB, jumlah korban meninggal sebanyak 426 orang, 7.202 orang luka-luka, dan 23 orang masih hilang.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan terdapat identitas korban meninggal saat ini memang berkurang dari sebelumnya, 230 orang. Hal itu terjadi karena adanya data yang dobel karena tercatat di dua lokasi berbeda.
"Apalagi perbatasan Serang dan Pandeglang. Banyak wisatawan yang dicatat di Serang dan dicatat di Pandeglang juga. Di Pandeglang dicatat, di Serang begitu sebaliknya. Jadi data yang kami peroleh dari masing-masing posko darurat, baik Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan lain-lain total 426 orang meninggal," jelas Sutopo dalam jumpa pers di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumay (28/12).
Pantauan udara dampak pasca tsunami di Kecamatan Sumur, Banten. (Foto: Resnu Andika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pantauan udara dampak pasca tsunami di Kecamatan Sumur, Banten. (Foto: Resnu Andika/kumparan)
Sutopo menyebut jumlah korban masih dapat bertambah karena masih banyak yang tertimpa benda-benda material bangunan. Selain itu, masih ada daerah yang belum dilakukan penyisiran korban.
ADVERTISEMENT
Adapun jumlah pengungsi bertambah menjadi 40.386 orang, dari sebelumnya yang tercatat pada Rabu (26/12) sebanyak 21.991 orang.
Sutopo menyampaikan bahwa Pandeglang masih menjadi daerah yang paling parah terdampak tsunami Selat Sunda, begitu juga dengan jumlah korban meninggal dunia total 288 orang. Sebab, di sepanjang jalur tersebut banyak hotel dan penginapan lain yang saat itu banyak dikunjungi wisatawan.
Kondisi porak poranda di Pandeglang, tetapi masih ada bangunan yang berdiri, di antaranya masjid. (Foto: Dok. Pribadi Ahmad Emil Mujamil)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi porak poranda di Pandeglang, tetapi masih ada bangunan yang berdiri, di antaranya masjid. (Foto: Dok. Pribadi Ahmad Emil Mujamil)
"Kalau lihat perincian paling banyak di Pandeglang. Daerah Pandeglang memang pantainya paling panjang dibandingkan 4 kabupaten lainnya. Dan di sepanjang pantai ini berderet hotel, vila, homestay, dan rumah penduduk yang diterjang tsunami sehingga jumlah korban paling banyak," ujar Sutopo.
Sementara itu, BNPB juga mencatat sebanyak 1.296 rumah rusak akibat tsunami Selat Sunda. Selain itu 78 penginapan atau warung, satu dermaga, dan satu shelter rusak. Ratusan kendaraan baik roda dua, roda empat, hingga kapal milik nelayan juga ikut mengalami kerusakan.
ADVERTISEMENT