Urai Kemacetan di Tol Cikampek, Kemenhub Siapkan Skema Rekayasa Lalin

16 November 2018 16:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto aerial pembangunan konstruksi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Foto aerial pembangunan konstruksi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, sebagai dampak pembangunan proyek strategis nasional (jalan tol layang Jakarta-Cikampek, kereta cepat Jakarta-Bandung, dan light rail transit atau LRT).
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, menyatakan akan mengoptimalkan akses jalan non tol, seperti Bekasi-karawang dan Jalan Kalimalang.
"Kalau jalan tol padat, di pintu tol Tambun akan ada petugas yang mengalihkan kendaraan pribadi untuk lewat Jalan Kalimalang," ucap Budi saat jumpa pers di Gerbang Tol Cikarang Utama, dalam keterangannya yang diterima pada Jumat (14/11).
Manajemen rekayasa lalin di Tol Jakarta-Cikampek yang akan diatur yakni lajur 1 dan 2 digunakan untuk mobil barang (golongan II-IV), serta lajur 3 dan 4 untuk kendaraan bergolongan I-II. Sementara rambu imbauan akan diubah menjadi rambu larangan, yang nantinya penindakan berlaku pada kendararaan yang over dimensi over loading (ODOL).
“Kendaraan barang golongan III-V yang overload, berjalan lambat, harus masuk lajur 1 dan 2. Nanti akan diberi rambu oleh PT Jasa Marga,” kata Budi.
ADVERTISEMENT
"Akan dilakukan perubahan metode penindakan pada kendaraan yang pecah ban, atau patah as karena ODOL akan ditilang, kemudian kelebihan muatan akan diturunkan, dan kendaraan dikeluarkan di pintu tol terdekat. Perlu dicatat, biaya yang timbul akan dibebankan pada operator truk atau pemilik barang tersebut,” lanjutnya.
Budi mengingatkan waktu toleransi untuk operator angkutan barang dan logistik selama satu minggu ke depan. Selain itu, pihaknya akan memasang WIM (alat penimbang portable) di lajur utama tol untuk mengidentifikasi kendaraan yang kelebihan muatan. Mereka juga saling berkoordonasi dengan Korlantas Polri untuk menambah pengawasan kendaraan dengan muatan lebih.
Foto aerial pembangunan konstruksi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Foto aerial pembangunan konstruksi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Tak hanya itu, penindakan juga berlaku bagi truk yang berhenti di ruas jalan Tol JORR E2 dari arah Tanjung Priok yang berpotensi menimbulkan kemacetan.
ADVERTISEMENT
“Nanti akan dibuat surat ke pengelola kawasan industri terkait agar tidak keluar dari kawasan ketika jam larangan,” ucap dia.
Pekerja mengoperasikan alat berat saat menyelesaikan pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek II Elevated di Karawang, Jawa Barat. (Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengoperasikan alat berat saat menyelesaikan pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek II Elevated di Karawang, Jawa Barat. (Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)
Jasa Marga juga akan melakukan sinkronisasi metode pekerjaan dan window time untuk proyek-proyek yang sedang dikerjakan di Tol Jakarta-Cikampek, serta melengkapi rambu petunjuk dan menambah petugas di lapangan untuk. Mereka juga akan sosialisasi hasil sinkronisasi pekerjaan proyek minimal H-7 hari sebelum pekerjaan dimulai melalui media sosial.
Proyek Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek sepanjang 38 kilometer ditargetkan bisa fungsional pada Lebaran 2018. Selain rekayasa lalu lintas, beberapa upaya yang turut dilakukan antara lain pengaturan truk di jam-jam tertentu, penambahan area pemberlakukan ganjil-genap di GT Tambun, hingga penyediaan angkutan massal TransJabodetabek dan JR Connection.
ADVERTISEMENT