Usai Bertemu Kim Jong-un, Trump Tangguhkan Latihan Militer AS-Korsel

19 Juni 2018 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Militer Korea Selatan. (Foto: Ken Scar/U.S. Army/Handout via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Militer Korea Selatan. (Foto: Ken Scar/U.S. Army/Handout via REUTERS)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Amerika Serikat dan Korea Selatan sepakat menangguhkan latihan militer gabungan rutin kedua negara. Penangguhan ini dilakukan usai pertemuan antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Singapura pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Rencananya, latihan militer bertajuk "Freedom Guardian" akan dilangsungkan Agustus mendatang di Korsel. Sebelumnya latihan gabungan ini dilakukan untuk menjaga kesiapan pasukan kedua negara menghadapi ancaman Korut yang masih berstatus perang dengan Korsel.
"Korea Selatan dan Amerika Serikat sepakat menangguhkan seluruh rencana aktivitas terkait latihan militer Freedom Guardian yang dijadwalkan pada Agustus," ujar pernyataan Kementerian Pertahanan Korsel seperti dilansir Reuters, Senin (18/6).
Pernyataan serupa disampaikan oleh Kemhan AS atau Pentagon. Rencananya akan dilakukan pertemuan antara Menhan AS dan penasihat keamanan nasional terkait masalah ini.
Militer Korea Selatan. (Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji)
zoom-in-whitePerbesar
Militer Korea Selatan. (Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji)
"Kami masih mengkoordinasikan langkah tambahan. Belum ada keputusan yang diambil soal latihan perang," kata juru bicara Pentagon Dana White.
Sebelumnya pekan lalu, Trump telah mengatakan akan menghentikan latihan militer gabungan dengan Korsel. Alasan Trump, latihan tersebut terlalu menguras uang negara. Selain itu, Trump juga akan menarik secara bertahap tentara AS di Korsel yang jumlahnya mencapai 20 ribu orang.
ADVERTISEMENT
Latihan militer AS dan Korsel selalu menuai protes dari pemerintah Pyonyang yang menganggapnya sebagai persiapan untuk menyerang Korut. Tahun lalu, latihan ini melibatkan 17.500 tentara Amerika dan 50 ribu tentara Korsel.
Dalam pertemuan dengan Trump di Singapura pada 12 Juni lalu, Kim Jong-un sepakat memulai proses perdamaian dengan Korsel dan melucuti senjata nuklirnya. Itu adalah kali pertama sejak Perang Korea 1953 pemimpin kedua negara bertemu.