Usai Diamuk Warga, Truk Pengangkut Tanah Dilarang Lewat Kalideres

12 September 2018 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas truk di Jalan Kayu Besar Kalideres, Jakarta Barat. (Foto: Dofa Muhammad Aliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas truk di Jalan Kayu Besar Kalideres, Jakarta Barat. (Foto: Dofa Muhammad Aliza/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polisi memastikan truk pengangkut tanah yang biasa melewati Jalan Kayu Besar Raya, Kalideres, Jakarta Barat, sementara waktu dilarang melintas. Keputusan itu diambil usai perusakan tujuh truk yang diamuk warga sekitar, akibat dari kecelakaan truk yang menewaskan seorang pemotor, pada Selasa (11/9).
ADVERTISEMENT
“Kita sudah komunikasikan ya, untuk sementara waktu jangan dulu lewat sambil menunggu kesepakatan armada ini dengan RW (rukun warga) yang dilewati oleh truk ini,” kata Kapolsek Kalideres Kompol Pius di Polsek Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (12/9).
Truk diamuk warga di Kalideres, Jakarta Barat.  (Foto: Dok. Polres)
zoom-in-whitePerbesar
Truk diamuk warga di Kalideres, Jakarta Barat. (Foto: Dok. Polres)
Menurut Pius, keputusan tersebut juga sudah diberlakukan sejak hari ini. Dia tak ingin amarah warga kembali tersulut bila melihat truk-truk tersebut kembali melintas.
“Ini pun sangat rasional. Karena saya sendiri (melihat) kalau siang ini benar-benar macet, banyak masalah yang (bisa) timbul,” kata dia.
Berdasarkan komunikasi yang dilakukan terhadap warga, kata dia, warga setempat ingin agar truk tersebut beroperasi pada malam hari. Warga tak ingin ada korban jiwa lagi akibat truk-truk besar yang melintas di jalan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Keinginan warga cuma satu aja. Jam operasi dibatasi, siang jangan, biar operasi malam saja,” jelas Pius.
Meski demikian, aspirasi warga tersebut belum dapat direalisasikan. Selain memang mediasi belum mencapai titik temu, polisi masih menjalin komunikasi dengan perusahaan truk itu.
“Kalau dari pihak perusahaan kita sudah pendekatan, jadi sudah sama-sama ya memang ini musibah ya. Karena ini kan tidak tahu, sifatnya aksidental,” tutup dia.
Sebelumnya, warga mengamuk dan merusak tujuh truk, pada Selasa (11/9), sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, warga marah lantaran truk-truk bermuatan tanah tersebut menabrak dan menewasakan seorang warga yang tengah mengendarai sepeda motor.
Belakangan, diketahui bahwa pelaku perusakan truk-truk itu adalah anak kecil berusia sekitar 8-10 tahun. Polisi masih mendalami siapa saja yang menjadi tersangka perusakan truk tersebut.
ADVERTISEMENT