Usai Divonis 15 Tahun Penjara, Setnov Tak Mau Makan Seharian

26 April 2018 15:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fredrich Yunadi di pengadilan tipikor Jakarta. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fredrich Yunadi di pengadilan tipikor Jakarta. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua DPR Setya Novanto telah divonis 15 tahun penjara karena terbukti bersalah terlibat dalam korupsi proyek e-KTP. Mantan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi ikut angkat bicara soal vonis yang dijatuhkan kepada mantan kliennya tersebut.
ADVERTISEMENT
Fredrich mengaku sempat berbincang dengan Setnov tak lama setelah vonis dibacakan. Ia tidak mengungkapkan detail isi pembicaraannya itu. Fredrich hanya menyebut bahwa Setnov kehilangan nafsu makannya, bahkan hingga seharian.
"Ya beliau hanya bisa pasrah, (Setnov berkata) 'memang nasib saya harus diberlakukan demikian, saya tergantung PH'. Seharian tidak bisa makan dan tidak mau makan terus. Sedih saja," ucap Fredrich sambil menceritakan kisah Setnov, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (26/4).
Setya Novanto divonis hukuman 15 tahun penjara (Foto: Antara Foto/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Setya Novanto divonis hukuman 15 tahun penjara (Foto: Antara Foto/Sigid Kurniawan)
Melihat kondisi Setnov yang terpuruk, Fredrich mengaku iba. Ia mengaku sedih melihat kondisi Setnov selama di rumah tahanan. "Saya melihat saja, saya kan bukan dari pihak beliau. Sesama tahanan ikut prihatin saja," kata Fredrich.
Namun, ia enggan berkomentar banyak terkait vonis yang dijatuhkan majelis hakim pengadilan Tipikor Jakarta kepada Setya Novanto. Fredrich enggan berkomentar karena ia tidak mempunyai kewenangan untuk itu.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya tidak mau komen, bukan pengacara beliau lagi. Dan saya tidak boleh komen takut pengacara (Setya Novanto) tersinggung," ujar Fredrich.
Selain 15 tahun penjara, Setnov juga dihukum membayar denda Rp 500 juta sebesar subsidair 3 bulan kurungan. Ia juga divonis membayar uang pengganti sebesar 7,3 juta USD. Tidak hanya itu, hakim juga memutuskan untuk mencabut hak politik Setnov selama 5 tahun.