news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ustaz Evie Effendie Minta Maaf karena Sebut Nabi Muhammad Pernah Sesat

13 Agustus 2018 10:15 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ujaran kebencian. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ujaran kebencian. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Ceramah ustaz Evie Effendie tentang penafsiran surat Ad-Duha ayat 7 yang menyebut Nabi Muhammad SAW pernah sesat, menuai kontroversi. Puncaknya, seorang mahasiswa bernama Hasan Malawi melaporkan ustaz Evie ke Polda Jawa Barat karena dianggap melanggar UU ITE.
ADVERTISEMENT
Video ceramah tersebut akhirnya ditanggapi ustaz Evie. Melalui akun instagram dan YouTube miliknya, ustaz Evie menyampaikan permohonan maafnya atas isi ceramah itu.
Melalui akun YouTube Evie Effendie Official yang diunggah 8 Agustus 2018, ustaz Evie menyampaikan permohonan maafnya, dan menyatakan dirinya bersalah karena telah menyebut Nabi Muhammad SAW pernah sesat.
"Saya Evie Effendie manusia biasa yang saya nyatakan saya bersalah, karena di satu ceramah saya saya menyatakan Muhammad sebelum diangkat menjadi nabi pernah tersesat, tapi maksudnya bukan itu. Kalaupun itu sudah dianggap pernyataan dan sudah publish, mohon maaf atas kesalahan," kata ustaz Evie dalam video tersebut.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga menyampaikan permohonan maafnya pada sejumlah ormas Islam dan individu yang merasa tersinggung dengan isi ceramahnya tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kepada seluruh umat Islam, FPI, Muhammadiyah, Persis, NU, atau apa pun ormas Islam, saya pribadi memohon maaf. Semoga ini menjadi hikmah dan pelajaran bagi siapa pun, untuk melisankan sesuatu terlebih tentang agama," jelasnya.
Dia berharap, kejadian ini merupakan pelajaran baginya, untuk lebih berhati-hati dalam menafsirkan sesuatu. Dia juga minta petunjuk pada semua pihak agar kejadian serupa tak kembal terulang.
"Dan dengan kejadian ini saya belajar banyak bahwa saya dhoif, dalam ilmu agama, maka bimbing saya, tuntun saya untuk lebih paripurna, lebih bijak lebih arif dalam menyampaikan pesan-pesan agama yang menjadi tanggung jawab kita semua," kata ustaz Evie.