Usulan Pria Berkeluarga Jadi Pastor Picu Perpecahan di Vatikan

10 Oktober 2019 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus sedang berdoa. Foto: Reuters/Yara Nardi
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus sedang berdoa. Foto: Reuters/Yara Nardi
ADVERTISEMENT
Usulan untuk menempatkan pria berkeluarga menjadi pastor di wilayah terpencil memicu perpecahan di Vatikan.
ADVERTISEMENT
Bagi pihak yang kontra, menempatkan pria berkeluarga adalah pelanggaran terhadap tradisi selibat pastor Katolik. Selama berabad-abad tradisi itu dipegang teguh oleh Vatikan.
Namun, bagi pihak yang setuju, menempatkan pria berkeluarga di wilayah terpencil seperti pedalaman Amazon merupakan hal mendesak. Sebab, saat ini gereja Katolik kekurangan pastor dan sudah lama posisi itu kosong.
Seorang pastor asal Brasil, Erwin Krautler, mengatakan dua pertiga pastor di wilayahnya setuju menempatkan pria berkeluarga di wilayah terpencil.
"Tidak ada pilihan lain, warga lokal di sana sudah lama meminta," sebut Krautler seperti dikutip dari Reuters, Kamis (10/10).
Krautler menambahkan, gagasan menempatkan pria menikah karena pelaksanaan ibadah lebih penting dibanding sumpah selibat. Ia juga menegaskan selibat hanya hukum gereja yang baru berlaku setelah abad ke-11.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kaum tradisionalis Vatikan secara lantang menentang usulan meninggalkan selibat. Menurut mereka, pengecualian terhadap Amazon akan membuka pintu berakhirnya selibat secara luas.
Kaum tradisionalis mengatakan, para pastor hanya diwajibkan menikah dengan Tuhan.
Salah seorang pengkritik utama Paus, Kardinal Amerika Serikat Raymond Burke menegaskan, ada pelanggaran teologi bila kebijakan pengecualian itu diwujudkan.
Burke bahkan telah meminta Paus Fransiskus agar tidak mengizinkan pelanggaran selibat untuk alasan apapun.
Pada Juni lalu, sebuah dokumen yang dipersiapkan untuk sidang sinode gereja Katolik Brasil Oktober ini, terungkap ke publik.
Dokumen tersebut berisi gereja harus mempertimbangkan menahbiskan pria yang sudah menikah untuk menjadi pastor di wilayah terpencil di Amazon.
Tertulis di dokumen Vatikan itu, pria yang dipertimbangkan menjadi pastor dikenal sebagai 'visi probati' yang dalam bahasa Latin berarti pria berkarakter. Pria yang masuk kategori visi probati harus sudah berumur, anggota aktif gereja, dan memiliki keluarga dewasa.
ADVERTISEMENT