Utang Luar Negeri RI Naik Menjadi Rp 4.339 Triliun di Kuartal I-2017

17 Mei 2017 8:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Niai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Utang luar negeri (ULN) Indonesia semakin meningkat. Bank Indonesia (BI) mencatat ULN Indonesia sampai akhir kuartal I-2017 mencapai 326,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 4.339 triliun (kurs Rp 13.300). Jumlah ULN tersebut tumbuh 2,9 persen dari periode sama tahun lalu atau year on year (yoy) dan naik 2,92 persen dari kuartal sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, BI menilai tingkat kesehatan ULN cukup baik, bahkan rasio pembayaran utang atau debt service ratio (DSR) secara tahunan turun menjadi 19,5 persen dari kuartal sebelumnya 20,57 persen.
Penambahan ULN dalam tiga bulan pertama tahun ini sebagian besar berasal dari pemerintah dan bank sentral. Utang pemerintah naik 2,6 persen (yoy) menjadi 162,37 miliar dolar AS atau sekitar Rp 2.159 triliun dan utang BI tumbuh 3,82 persen (yoy) menjadi 4,08 miliar dolar AS atau sekitar Rp 54,26 triliun. Sedangkan utang swasta naik tipis 0,69 persen (yoy) menjadi 159,89 miliar dolar AS atau sekitar Rp 2.126 triliun.
Kenaikan utang pemerintah terbesar berasal dari penerbitan surat berharga negara (SBN) international. Per akhir Maret 2017, total SBN internasional mencapai 53,06 miliar dolar AS, naik dari Desember 2016 yang hanya 51,3 miliar dolar AS. Pada periode yang sama, SBN domestik juga membesar dari 51,38 miliar dolar AS menjadi 54,29 miliar dolar AS.
ADVERTISEMENT
Menghitung uang Dolar. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Dengan perkembangan tersebut, rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) di akhir kuartal pertama tahun ini tercatat relatif stabil di kisaran 34 persen dari PDB. Rasio utang terhadap PDB tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu yang sebesar 37 persen dari PDB.
Sementara itu, berdasarkan jangka waktu, ULN jangka panjang sebesar 282,4 miliar dolar AS atau tumbuh 1,1 persen (yoy). Pertumbuhan utang jangka panjang sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 1,5 persen (yoy).
Sedangkan ULN jangka pendek tercatat sebesar 43,9 miliar dolar AS atau tumbuh 16,3 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 6 persen (yoy). Sejalan dengan peningkatan ULN jangka pendek, rasio utang jangka pendek terhadap cadangan devisa meningkat menjadi 36,1 persen dari kuartal sebelumnya sebesar 35,3 persen.
ADVERTISEMENT
Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,5 persen (yoy).
"ULN pada triwulan pertama 2017 tetap sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resmi, Rabu (17/5).