news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Vietnam Raja Eksportir Ikan ke Eropa, RI Kedua

16 Februari 2017 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pekerja membawa ikan hasil tangkapan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Indonesia belum mampu menyaingi Vietnam sebagai eksportir produk perikanan terbesar ke Uni Eropa. Pasar ikan Eropa sepenuhnya masih dikuasai Vietnam, Indonesia menempati posisi kedua.
ADVERTISEMENT
"Data impor seafood Uni Eropa dari ASEAN dari waktu ke waktu semuanya itu turun. Yang paling tinggi itu Vietnam kalau ASEAN, Indonesia itu nomor dua. Sedangkan Filipina dan Thailand itu drop," ungkap Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk KKP Nilanto Perbowo saat ditemui di Gedung Mina Bahari III, kantor pusat KKP, Gambir, Jakarta, Kamis (16/2).
Dengan pencapaian tersebut, Nilanto optimistis angka ekspor produk perikanan Indonesia akan meningkat di tahun 2017. Bukan tidak mungkin, angka ekspor Indonesia bisa menyaingi Vietnam.
Ikan Patin (Foto: bibitikan.net)
Uni Eropa merupakan pasar terbesar kelima ekspor hasil perikanan Indonesia setelah Amerika Serikat, Jepang, ASEAN, dan China. Nilainya mencapai 211,8 juta dolar AS selama Januari-Agustus 2016.
"Ini yang ingin kita kejar momentum ikan kita banyak dan semua kapal sekarang mendaratkan ke teritori kita jangan sampai ketinggalan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Namun ekspor produk perikanan Indonesia ke Uni Eropa bukan perkara mudah. Produk perikanan Indonesia dikenakan beban pajak bea masuk rata-rata sebesar 17 persen. Nilanto menegaskan, dengan komitmen Indonesia memberantas praktik illegal fishing seharusnya pajak bea masuk yang dikenakan Uni Eropa bisa dikurangi.
"Sekarang ini mudah-mudahan dengan perundingan nanti Juni akan ada rapat besar terakhir. Pemerintah di Uni Eropa selalu mendorong melihat keberhasilan Indonesia untuk memperbaiki pengelolaan perikanan melalui Committee Fishing, nah sekarang kita minta reward buat Indonesia," tegas Nilanto.