Wabah Campak Landa Filipina, 1.813 Terjangkit dan 25 Tewas

7 Februari 2019 19:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak kena campak. Foto: Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak kena campak. Foto: Flickr
ADVERTISEMENT
Wabah campak menjangkiti ribuan warga di Filipina. Pada Januari lalu sebanyak 25 orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Pemerintah Filipina menyebut, mayoritas korban adalah anak-anak. Mereka memprediksi jumlah korban tewas akan terus bertambah. Badan Kesehatan Nasional Filipina dalam laporannya menyatakan, jumlah penderita campak naik tajam. Dari 2017 yang hanya 791 penderita melonjak ke 5.120 pada 2018. Sementara pada Januari 2019 lalu, penderita campak di Filipina sudah mencapai 1.813 orang. Di samping penderita, jumlah korban tewas karena campak juga ikut meningkat. Bila pada 2017 hanya ada lima orang tewas, di 2018 terdapat 30 orang menjadi korban jiwa. Diduga meningkatnya wabah campak disebabkan semakin sedikitnya warga yang mau divaksin dan isu keamanan vaksin yang diberikan. "Selama lima tahun terakhir, pemberian vaksin campak semakin menurun," kata Wakil Menteri Kesehatan Filipina Eric Domingo seperti dikutip AFP, Kamis (7/2). "Dalam beberapa tahun ini, isu keamanan vaksin Dengavaxia juga turut berkontribusi," sambung dia. Kontroversi vaksin Dengavaxia muncul usai analisa yang menyebut pemberian vaksin malah akan menyebabkan gejala lebih parah dari orang-orang yang belum pernah terkena campak. Masalah wabah campak bukan cuma persoalan Filipina. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada November 2018 memperingatkan penderita campak dunia naik 30 persen dari 2017. Penderita campak kebanyakan adalah anak-anak yang belum mendapat vaksin.
ADVERTISEMENT