news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wajah Tukang Pecel Lele yang Babak Belur Dihajar Pelanggan di Bekasi

20 Maret 2019 19:07 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Achmad Zunaidi, penjual pecel lele yang dipukul pelanggan. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Achmad Zunaidi, penjual pecel lele yang dipukul pelanggan. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang pedagang pecel lele bernama Achmad Zunaidi, babak belur dianiaya pelanggannya pada Selasa (19/3) dini hari. Permasalahannya sepele, ia dihajar pembeli yang merasa ia terlalu lama memasak pesanan mereka.
ADVERTISEMENT
kumparan berhasil menemui Achmad di rumahnya di kawasan Pondok Gede, Bekasi, Rabu (20/3). Achmad yang baru saja pulang dari rumah sakit usai mengobati sejumlah luka dan lebam yang ia terima dari penganiayaan tersebut.
Ia lalu menceritakan awal mula kejadian. Saat itu sekitar pukul 02.00 WIB, beberapa orang pria menghampiri dagangannya dan memesan 4 porsi pecel lele.
"Jam 02.00 WIB ada yang beli pecel lele 4, jam segitu memang lelenya hidup, takut enggak ada yang beli kan, jadi kita nyiangin dulu. 'Nanti Pak disiangin dulu' kata yang kerja sama saya," cerita Achmad.
Achmad Zunaidi, penjual pecel lele yang dipukul pelanggan. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Tak berapa lama, pembeli tersebut juga memesan 2 porsi tempe yang langsung dimasakkan oleh Achmad. Namun saat itu mereka sudah terlihat marah.
ADVERTISEMENT
"Itu sudah marah-marah, ‘kok lama ya?’ Saya maju ke tengah gitu ke tempat roti bakar kan, tiba-tiba dipukul dari belakang, pakai tangan, kedua kali pakai kayu," jelasnya.
Akibat dipukul tiba-tiba, Achmad pun tersungkur. Bahkan setelah jatuh, pembeli tersebut menginjak muka Achmad.
Saat itu ia berusaha bangun untuk melawan dan meminta pertolongan pada adiknya yang sedang berada di dalam rumah.
"Pada saat bangun itu, saya dipukul lagi, saya (lalu) enggak sadar," kata dia.
Achmad Zunaidi, penjual pecel lele yang dipukul pelanggan. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Achmad mengaku tak pernah melihat pria tersebut sebelumnya. Namun, ia masih mengingat sosok orang-orang yang menganiayanya.
"Orangnya hitam, terus nada ngomongnya, kayak bukan suku sini gitulah, dua-duanya," jelas Achmad.
Meski ketakutan dan menderita sejumlah luka, namun Achmad tak lantas berhenti berjualan. Karena usaha tersebut sudah dilakoninya sejak 8 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
"Ya namanya hidup gimana, dibilang trauma tapi kewajiban harus, tetap pengin dagang lagilah. Ada anak buah saya, lagi pulang juga. Belum pernah selama 8 tahun lebih saya dagang, baru kali ini (dianiaya)," ungkapnya.
Achmad dan adiknya telah melaporkan kasus penganiayaan dan perusakan tersebut ke Polsek Pondok Gede. Polisi kini sedang mencari para pelaku.