Wakapolri: Saya Akan Pecat Polisi yang Pungli Sopir Truk

8 Mei 2018 9:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko Widodo silaturahmi dengan sopir truk. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo silaturahmi dengan sopir truk. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakapolri Komjen Syafruddin akan menindak tegas segala bentuk kejahatan, salah satunya termasuk pungli. Syafruddin juga tegas menyampaikan, bahwa apabila ada polisi yang terlibat melakukan pungli, dia akan memecatnya.
ADVERTISEMENT
"Aparat mana? Jembatan Timbang tidak ada lagi korek-korek gitu. Dulukan polisi, korek-korek. Enggak ada lagi korek-korek. Kalau itu ketangkap sama Propam, kita pecat,"ujar Komjen Syafruddin saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Istana Merdeka,Jakarta Pusat, Selasa (8/5).
Menurutnya, poisi zaman dahulu dengan sekarang berbeda. Ia mengungkapkan gaji polisi saat ini sudah cukup banyak sehingga tidak memungkinkan untuk lakukan pungli.
"Polisi zaman dulu, 20 tahun yang lalu dengan polisi zaman sekarang, itu beda itu. Itu remunerasinya polisi sudah cukup banyak, cukup besar. Mereka juga jijiklah mau pungli-pungli yang Rp 5 ribu, Rp 10 ribu sekarang. Remunerasi besar sekarang polisi itu. Lebih dari gajinya. Iya. Lebih dari gajinya," tuturnya.
Komjen Syafruddin menambahkan, terkait sopir truk yang datang dan mengadu ke Jokowi, yang dikhawatirkan sopir truk ialah premanisme bukan oknum polisi yang lakukan pungli. Namun meski begitu, ia tetap akan menindak tegas jika memang tertangkap anak buahnya melakukan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada satu, dua, oknum yang gila, kita akan pecat. Yang dikeluhkan itu premanisme di jalan itu. Bukan aparat formil. Langsung ke saya saja. Nanti saya akan bilang.Saya kasih nomor telepon,tapi harus benar. Kalau enggak kita proses juga dia. Kalau mau nyari-nyari," pungkasnya.
Masih di lokasi yang sama, Agus, salah satu sopir truk yang ikut dalam pertemuan di Istana Merdeka mengaku telah berjalan selama 26 hari dari Sidoarjo dan akhrinya tiba di Jakarta.
"Informasinya itu dapat hari Sabtu bahwasanya tanggal 8 bisa ditemui oleh Bapak Jokowi," kata Agus di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/5).
Agus memang sudah menyiapkan beberapa keluhan dan masukan untuk menjadi bahan pertimbangan Jokowi. Salah satunya soal masih maraknya pungli kepada para sopir truk. "Masih ada pungli dan premanisme," ungkap Agus.
ADVERTISEMENT
Agus merasakan sendiri masih banyak pungli di sepanjang jalur pengiriman barang. Tapi, untuk tindakan premanisme dirinya memang belum merasakan sendiri. Ia juga mengatakan dirinya bersama para sopir lainnya belum merasa aman ketika mengirim barang ke sejumlah daerah. Pelakunya tak lain komplotan begal hingga oknum petugas tak bertanggung jawab.
"Ya kelompok begal juga, oknum yang enggak bertanggung jawab juga. (Pungli) masih banyak.Lintas Sumatera itu bisa Rp 3 juta sekali jalan, bolak-balik Rp 6 juta. Ya kita tergantung sama perusahaan, pihak ekspedisi gitu," tuturnya.
Agus akan menggunakan kesempatan bertemu dengan Jokowi untuk menyampaikan keluh kesah ini. Bila diberi kesempatan, keresahan ini akan disampaikan langsung. Tapi, bila tak ada kesempatan, masukan ini akan disampaikan secara tertulis.
ADVERTISEMENT