Wakapolri soal Ceramah Politik di Masjid: Jangan Timbulkan Perbedaan

2 Mei 2018 11:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakapolri Komjen Pol Syafruddin. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakapolri Komjen Pol Syafruddin. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdebatan soal isu politik menjadi materi pengajian atau ceramah di masjid yang dilontarkan Amien Rais terus bergulir. Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), yang juga Wakapolri Komjen Syafruddin, berharap masjid digunakan sebagaimana mestinya.
ADVERTISEMENT
"Saya ini pengurus Dewan Masjid. Pengurus DMI itu tugasnya hanya fasilitator. Memfasilitasi umat untuk beribadah, untuk kegiatan-kegiatan yang diperuntukkan di masjid, seperti ibadah, meningkatkan ekonomi, bersosial. Memang masjid itu dibuat begitu," ujar Syafruddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/5).
Hanya saja, menjelang tahun politik, ia mengimbau agar para ulama dan kiai dapat menjaga kondusifitas. Salah satu caranya adalah dengan menyampaikan ceramah-ceramah yang bisa memupuk rasa persatuan, bukan memecah belah.
"Ya janganlah menimbulkan perbedaan. Pokoknya persatuan," ucap dia.
Meski begitu, pihaknya tidak ingin melarang adanya ceramah politik di masjid, karena semua ustaz, kiai dan ulama sudah memahami fungsi masjid sesuai dengan tuntunan ajaran Islam
"Saya tidak mau bilang begitu (melarang ceramah politik). Karena tugas kita tidak pada tataran melarang dan tidak memperbolehkan. Tapi sesuai dengan tuntunan Islam, masjid itu diperuntukkan apa. Itu saya rasa para ustaz dan kiai sudah tahu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT