Wakapolri Tanggapi 500 Hari Kasus Novel: Penyelidikan Sudah Maksimal

1 November 2018 20:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peringatan 500n Hari Kasua Novel Baswedan (Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir)
zoom-in-whitePerbesar
Peringatan 500n Hari Kasua Novel Baswedan (Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir)
ADVERTISEMENT
Sudah 500 hari berlalu sejak insiden penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan. Namun hingga kini, Polri belum menemukan titik terang terkait hal tersebut. Bahkan, Presiden Joko Widodo pun dianggap abai menuntaskan kasus ini.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto menegaskan penenganan dari Polri untuk mengusut kasus ini sudah maksimal. Polri sudah menggunakan berbagai macam cara agar pelaku penyiraman dapat ditangkap.
"Proses penyelidikan sudah maksimal. Semua sudah kita kerjakan," ucap Komjen Ari Dono singkat di kantor Menkopolhukam, Jakarta Pusat, Kamis (1/11).
Namun, saat dicecar lebih jauh soal penanganan dalam kasus ini, Ari Dono enggan memberikan keterangan lebih lanjut.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Julianto mengatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo seakan tutup mata terhadap kasus Novel Baswedan. Ia menilai pemerintah gagalmengusut kasus ini.
"Joko Widodo yang sebenarnya otoriter, pintar bohong, dan kebijakannya mendukung konglomerasi. Kasus Novel Baswedan ini menjelaskan bahwa istana dan lingkungannya bukan hanya tidak mampu menangani kasus ini tapi justru menutupinya," kata Ferry kepada wartawan.
Peringatan 500n Hari Kasua Novel Baswedan (Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir)
zoom-in-whitePerbesar
Peringatan 500n Hari Kasua Novel Baswedan (Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Sebelumnya, saat berbicara pada acara memperingati 500 hari pascapenyiraman air keras yang menimpanya pada 11 April 2017, Novel menyebut kasusnya sengaja dibiarkan.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin menyampaikan bahwa penyerangan terhadap saya adalah penyerangan yang sengaja tidak diungkap," ujar Novel Baswedan di Gedung KPK, Kamis (1/11).
Sementara Ketua DPP Gerindra Sodik Mudjahid mengatakan kasus Novel ini menjadi catatan hitam bagi kepolisian. Sebab penanganan dalam kasus ini berbanding terbalik dengan penanganan kasus hoaks penganiaya Ratna Sarumpaet.
"Ini akan menjadi catatan khusus dalam sejarah Polri. Bahkan bisa menjadi catatan hitam," ucap Sodik.