Waketum PAN: Memilih Oposisi atau Koalisi Timbulkan Perpecahan

16 Juli 2019 14:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DPP PAN akan menggelar Rakernas akhir bulan ini untuk menentukan sikap menjadi oposisi atau menyeberang bergabung dengan Jokowi lagi. Namun, Wakil Ketua Umum PAN Totok Daryanto menolak opsi itu.
ADVERTISEMENT
Totok menyebut, sebagai kader senior dia menyarankan agar Rakernas PAN tak perlu mengagendakan untuk memilih sikap berkoalisi atau beroposisi.
"Agenda menentukan pilihan ini akan membawa seluruh kader PAN se-Indonesia yang diwakili oleh para utusan Rakernas, berada pada posisi yang sulit yang berpeluang menimbulkan perpecahan," kata Totok dalam keterangan tertulis, Selasa (16/7).
"Bila ada keputusan aklamasi pun, apa pun pilihannya, dipastikan akan ada statement dari para kader PAN yang mengingkari keputusan aklamasi tersebut," tambahnya.
Totok khawatir, Rakernas dengan agenda membahas koalisi atau oposisi akan berubah menjadi ajang seminar. Sebab, masing-masing pengurus akan memperkaya argumentasinya untuk pembenaran.
"Rakernas PAN dengan agenda menentukan pilihan antara oposisi atau koalisi, merupakan agenda yang tidak produktif untuk kepentingan konsolidasi partai. Saya menyarankan DPP memilih agenda yang lebih cerdas dan lebih esensial," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Totok berpandangan, tema rakernas PAN sebaiknya difokuskan kepada judul besar konsolidasi partai untuk kepentingan jangka panjang bagi bangsa dan negara.
"PAN harus dikembalikan kepada jati dirinya sebagai partai reformasi, yang selalu mengedepankan inovasi dan solusi terhadap problem bangsa yang semakin kompleks," katanya.
Lebih jauh, rakernas PAN seyogyanya dapat membahas persoalan penyakit kronis demokrasi di Indonesia. Partai politik menurutnya harus mampu melakukan reorientasi dan reorganisasi terhadap struktur kepengurusannya dari pusat hingga daerah.
"Konsolidasi partai dalam Rakernas PAN harus dimaknai sebagai tonggak untuk melakukan perubahan mindset, sikap dan perilaku seluruh kader partai agar partai politik dapat menjalankan fungsi-fungsi politik yang kongkret untuk kepentingan masyarakat," pungkasnya.
Musim Konsolidasi Parpol. Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan