Wakil Ketua Pansel Jabatan Kemenag Mangkir dari KPK

25 April 2019 19:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kasus KPK Foto: Basith Subastian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kasus KPK Foto: Basith Subastian/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil ketua panitia seleksi jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama, Mohammad Farid Wadjdi, mangkir dari panggilan KPK. Ia sedianya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Romahurmuziy dalam kasus jual beli jabatan di Lingkungan Kementerian Agama.
ADVERTISEMENT
Selain Farid, Sekretaris DPW PPP Jawa Timur Norman Zein Nahdi juga mangkir dari panggilan KPK dalam kasus yang sama.
"Belum diperoleh informasi ketidakhadiran keduanya," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah, dalam keterangannya, Kamis (25/4).
Sementara itu, saksi lainnya yang dipanggil oleh KPK yakni Kasubag Pengadaan Kemenag yang juga anggota pansel jabatan tinggi di Kemenag, Septian Saputra, memenuhi panggilan KPK. Septian diperiksa terkait mekanisme pansel dalam menyeleksi kandidat di jabatan tinggi Kemenag.
"Penyidik mengkonfirmasi keterangan saksi terkait mekanisme pansel dalam seleksi jabatan tinggi di lingkungan kementerian Agama," kata Febri.
Dalam kasus ini, Romy diduga menerima suap Rp 300 juta dari Kepala Kantor Kemenag Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur Haris Hasanuddin.
Tersangka kasus dugaan suap terkait seleksi pengisian jabatan di Kementerian Agama, Romahurmuziy berada dalam mobil tahanan seusai menjalani pemeriksaan perdana, di Gedung KPK, Jakarta. Foto: Antara/Reno Esnir
ADVERTISEMENT
Haris dan Muafaq menyuap Romy agar bisa duduk di jabatan tersebut. Haris dan Muafaq pun telah ditetapkan sebagai tersangka.
Terkait penyidikan kasus ini, KPK telah melakukan penggeledahan di lima lokasi yakni sejumlah ruangan di Kementerian Agama, DPP PPP, rumah Romy, Kanwil Kemenag Jawa Timur, dan Kanwil Kemenag Gresik.
Saat penggeledahan di Kemenag, khususnya ruang kerja Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, KPK menyita Rp 180 Juta dan USD 30 ribu. Sedangkan di DPP PPP, KPK menggeledah ruang kerja Romy dan menyita sejumlah dokumen.