Walau Dilarang, Jemaah Haji Masih Pakai Jaring di Koper

16 Agustus 2019 1:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
jaring di koper jemaah dilepaskan Foto: Denny Armandhanu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
jaring di koper jemaah dilepaskan Foto: Denny Armandhanu/kumparan
ADVERTISEMENT
Jemaah haji telah diwanti-wanti untuk tidak memasang jaring di koper bagasi mereka. Namun tetap masih banyak koper yang diikat dengan tali jaring. Hal ini menjadi kendala dan menghambat proses penimbangan dan pengiriman koper ke bandara.
ADVERTISEMENT
Koper-koper berjaring ini ditemui di kloter Padang 1 (PDG) yang akan pulang pada 17 Agustus mendatang. Berdasarkan aturannya, koper harus disiapkan 48 jam sebelum keberangkatan jemaah. Berat koper tidak boleh lebih dari 32 kg dan tidak boleh diikat jaring.
Tas koper bagasi jemaah haji dilarang memakai jaring Foto: Denny Armandhanu/kumparan
"Padahal sudah dikasih tahu tidak boleh berjaring. Bahkan dikasih tahunya sejak manasik di Indonesia," kata Raymond Fauziah, jemaah asal Padang saat ditemui tim Media Center Haji, Kamis (15/8)
Menurut Raymond, pihak penimbang dan kurir enggan mengurus koper yang berjaring karena mereka juga sudah diperingatkan pihak maskapai. Akhirnya, jemaah harus menggunting jaring-jaring yang telah mereka pasang sendiri.
Koper jemaah akan ditimbang Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Sumber maskapai yang enggan disebut namanya mengatakan, larangan memakai jaring adalah perintah dari pihak Arab Saudi dalam kesepakatan dengan pemerintah Indonesia di Jeddah. Bahkan, Saudi juga meminta agar koper tidak ada gantungan penanda apapun. Alasannya, koper berjaring bisa tersangkut ketika dimasukkan ke dalam mesin pemindai x-ray.
jaring di koper jemaah dilepaskan Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Rasoki Lubis, kepala rombongan kloter Padang, mengatakan, jemaah memasang jaring karena khawatir tasnya jebol. Pasalnya, kata Rasoki, beberapa koper sudah mengalami kerusakan di bagian handle-nya.
ADVERTISEMENT
"Dampaknya dari hal ini adalah terjadinya pergeseran waktu penimbangan," kata Rasoki.
Jemaah asal Padang lainnya, Iang Suhatman, mengaku takut kopernya jebol karena penanganan koper yang kasar oleh kurir. Dia mengatakan, kurir membanting dan menyeret tas mereka.
Tas koper bagasi jemaah haji dilarang memakai jaring Foto: Denny Armandhanu/kumparan
"Sedih rasanya melihat tas kami diseret-seret seperti itu. Koper ibu saya saat haji tahun 97 sampai saat ini saja masih kuat," kata Ian.
Menurut sumber maskapai, jemaah jangan khawatir tasnya jebol. Karena dimensi koper tersebut telah disesuaikan dengan berat maksimal, yaitu 32 kg. "Selama dimensinya tepat, maka tas aman," kata dia.
Koper jemaah akan ditimbang Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Dia juga mengingatkan agar jemaah patuh pada beban maksimal koper. Jika melebihi beban, maka mau tidak mau harus dikurangi isinya di hotel. Pihak maskapai tidak menyediakan tambahan biaya bagi koper kelebihan beban. Selain itu jemaah juga dilarang membawa air zamzam sendiri.
ADVERTISEMENT
"Ini untuk keamanan penerbangan, permintaan dari Saudi. Jemaah akan mendapatkan satu orang 5 liter yang dibagikan di Indonesia. Zamzam itu bahkan sudah tiba duluan di Padang," kata sumber.