WALHI Duga Minyak yang Cemari Pulau Pari Berasal dari Pabrik

9 April 2018 6:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumpahan Minyak di Pulau Pari (Foto: dok. Edi Mulyono)
zoom-in-whitePerbesar
Tumpahan Minyak di Pulau Pari (Foto: dok. Edi Mulyono)
ADVERTISEMENT
Tumpahan minyak hitam mencemari pesisir pantai Pulau Pari, Kepulauaun Seribu. Hingga kini belum diketahui pasti sumber munculnya minyak tersebut.
ADVERTISEMENT
Pengkampanye Ekosistem Esensial, Eksekutif Nasional, Wahana Lingkungan Hidup Indonensia, Wahyu Pradana, menanggapi isu tersebut. Menurutnya penampakan minyak hitam legam di sepanjang bibir pantai muncul dari kilang yang bocor di salah satu pabrik.
"Kemungkinan bocor dari salah satu kilang tapi belum tahu kilang yang bocor dari mana, belum ada investigasi, catatan detail belum ada," ujar Wahyu saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Minggu (8/4).
Wahyu menyebutkan tumpahnya minyak ini juga mengganggu iklim pariwisata di kawasan tersebut, mengingat Pulau Pari adalah salah satu tujuan wisata favorit masyarakat.
"Walaupun volumenya tidak sebesar di beberapa kasus lain, tapi akan mengganggu penampakan pantai jadi tidak bagus," ujarnya.
Wahyu menuturkan kasus serupa tidak hanya sekali terjadi di Pulau Pari. Beberapa pulau sekitar yang juga terkena pencemaran lingkungan dari salah satu pabrik sekitar, salah satunya pulau Tidung.
ADVERTISEMENT
"Sepanjang tahun ini saja sebenarnya sudah kejadian beberapa kali di Pari, tapi tumpahan minyak itu pernah ada maret 2018 di Pulau Tidung. Mengotori sekitar jembatan cinta. Tapi langsung dibersihkan oleh Sudin LH kepulauan seribu," ujar Wahyu.
Wahyu menjelaskan akan adanya investigasi khusus untuk mengetahui sumber minyak mentah yang mengotori bibir pantai Pulau Pari
"Meski kasus ini tidak sebesar di tempat lain, tapi seharusnya pihak berwenang harus segera menangani, karena kalau tidak segera ditangani kasusnya akan melebar dan merugikan beberapa pihak," pungkasnya.
Sebelumnya, tumpahan minyak juga beberapa kali melanda Kepulauan Seribu. Pada 2015, ditemukan tumpahan minyak di Pulau Pari yang diduga berasal dari kapal karam. Sedangkan di tahun 2008 tumpahan minyak di Kepulauan Seribu taka main-main, yakni mencapai 6.000 kg per hari. Kala itu warga menduga tumpahan minyak berasal dari lokasi lain dan terbawa arus hingga ke Kepulauan Seribu.
ADVERTISEMENT