Wali Kota Amsterdam Meninggal Setelah Berjuang Lawan Kanker Paru-Paru

7 Oktober 2017 4:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eberhard van der Laan (Foto: Wikimedia Commons.)
zoom-in-whitePerbesar
Eberhard van der Laan (Foto: Wikimedia Commons.)
ADVERTISEMENT
Wali Kota Amsterdam Eberhard van der Laan meninggal dunia di usia 62 tahun setelah berjuang melawan kanker paru-paru. Van der Laan begitu dikenal oleh masyarakat karena kepemimpinannya yang tegas, namun juga penuh cinta.
ADVERTISEMENT
Dilansir Associated Press, Van der Laan telah memimpin Amsterdam selama tujuh tahun lamanya, sebelum akhirnya ia harus turun jabatan tatkala kesehatannya semakin melemah.
“Segenap masyarakat Amsterdam merasa begitu kehilangan dan berduka atas wafatnya Van der Laan,” kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.
Karangan bunga dan balon pun ditaruh di depan kediaman Van der Laan sebagai wujud rasa belasungkawa dan ucapan terima kasih atas kepemimpinannya yang mengayomi.
Sebelum menjadi wali kota pada 2010, Van der Laan menjabat sebagai Menteri Perumahan dan Integrasi. Ia menjadi sorotan kala ia tak sempat bertemu dengan Vladimir Putin dalam kunjungan kenegaraan Presiden Rusia ke Amsterdam pada 2013 silam.
Sikap tersebut diambil Van der Laan sebagai bentuk penolakan Van der Laan pada Putin karena kebijakan Rusia untuk melarang hubungan sesama jenis. Tak hanya menolak bertemu, bendera pelangi pun dikibarkan di sudut-sudut kota Amsterdam selama kunjungan Putin.
Sungai di Amsterdam yang sangat bersih. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Sungai di Amsterdam yang sangat bersih. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
Van der Laan berhasil memenangkan hati masyarakat Amsterdam tak lama setelah ia menjabat. Kepercayaan dan cinta masyarakat semakin kuat saat Van der Laan secara personal mengunjungi orang tua dari seorang anak yang menjadi korban pedofil. Secara tegas ia menindak tindak kriminal anak muda dan sikap antisosial yang ada di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah unggahan di laman Facebook, Raja Belanda Willem-Alexander menuliskan tribut untuk Van der Laan, mengenangnya sebagai seorang wali kota dengan cinta yang begitu besar pada kota yang ia pimpin.
Di bulan September, Van der Laan akhirnya mundur dari jabatannya. Ia pun menuliskan secarik surat bagi rakyatnya, mengumumkan bahwa dirinya harus mundur. Surat tersebut ditutup dengan kutipan: “marilah saling merawat kota dan juga satu sama lain”.
Van der Laan pergi meninggalkan satu istri dan lima anak. HIngga saat ini, belum ada pengumuman lebih lanjut terkait rencana pemakamannya.