Wali Kota Bandung Akan Minta Anggaran ke Pusat untuk Atasi Banjir

27 November 2018 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah Warga sedang membersihkan rumahnya yang terkena banjir akibat luapan Sungai Citepus di wilayah Pagarsih dan Astana Anyar. (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah Warga sedang membersihkan rumahnya yang terkena banjir akibat luapan Sungai Citepus di wilayah Pagarsih dan Astana Anyar. (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemkot Bandung berniat meminta bantuan anggaran dari Pemerintah Pusat untuk mengatasi banjir di Kota Bandung. Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan, anggaran Kota Bandung tak cukup untuk membiayai proyek-proyek penanganan banjir secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
“Jadi kalau kami mengatasi banjir biayanya besar. Kalau hanya mengandalkan APBD kota berat. Saya insyaallah akan mencoba berupaya mengajukan anggaran ke pusat,” ujar Oded saat ditemui di Kantor DPRD Kota Bandung, Selasa (27/11).
Sejauh ini, Pemkot Bandung baru membuat sejumlah proyek infrastruktur untuk mengatasi banjir seperti kolam retensi Sinaraga, perbaikan drainase dan gorong-gorong di sejumlah titik juga membangun basement air Pagarsih dan Gedebage.
Namun, sejumlah proyek untuk mengatasi banjir itu dinilai belum optimal. Oded pun mengakui hal tersebut, terutama untuk mengatasi banjir di Pagarsih dan Astana Anyar.
“Upaya-upaya kami Pemkot Bandung sejak mau masuk musim hujan saya sudah melaksanakan pengerukan sungai. Tapi, ketika kita sudah optimal kalau masih ada banjir berarti airnya besar,” katanya.
Banjir di Bandung Jawa Barat. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di Bandung Jawa Barat. (Foto: Dok. Istimewa)
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Bandung Arief Prasetya mengatakan, untuk mengatasi banjir di Bandung, Pemkot Bandung tidak bisa berjalan sendiri. Menurutnya, harus ada sinergi antara Pemprov Jabar, BBWS, dan Pemerintah Pusat.
ADVERTISEMENT
“Kalau kita menyelesaikan banjir tidak bisa parsial. Harus semua. Walikota akan mengajak saya berkoordinasi dengan BBWS, Provinsi dan nasional,” ujar dia saat ditemui di lokasi banjir Pagarsih.
Menurutnya, permasalahan utama banjir di Bandung adalah penyempitan badan dan sedimentasi sungai. Ia mengatakan, idealnya badan sungai memilki lebar 6 meter dengan kedalaman minimal 3 meter. Namun, sejumlah sungai yang melintas di Kota Bandung tidak dalam kondisi ideal seperti itu.
“Di perkotaan sedimentasi bisa kita lakukan. Tapi penyempitan susah karena sudah sudah terbangun bangunan,” katanya.
Kota Bandung masih dihantui banjir setiap musim penghujan. Pada Senin (26/11), banjir luapan Sungai Citepus menghantam permukiman warga di Jalan Astana Anyar dengan ketinggian hingga 175 centimeter. Akibatnya 118 kepala keluarga terkena dampak luapan tersebut.
ADVERTISEMENT