Wali Kota Risma Gelar Rakor Mendadak Bahas Terorisme dan Radikalisme

6 Juli 2018 16:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Risma gelar rakor dadakan terkait teroris Pasuruan. (Foto: Dok.Pemkot Surabaya)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Risma gelar rakor dadakan terkait teroris Pasuruan. (Foto: Dok.Pemkot Surabaya)
ADVERTISEMENT
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar rapat koordinasi untuk membahas masalah keamanan dan ketertiban Kota Surabaya. Pertemuan yang bersifat darurat ini dimaksud untuk menutup gerak teroris atau radikalisme yang masih membayangi kota Surabaya dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Rakor yang digelar di Graha Sawunggaling, Surabaya, Jumat (6/7), dihadiri Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ronny Suseno, Danrem, lurah dan camat, serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas se-Surabaya.
Wali Kota Risma meminta kepada tiga pilar di Kota Surabaya untuk terus menggalakkan pencegahan terorisme dan radikalisme, meskipun selama ini jajaran tiga pilar tidak henti-hentinya bergerak berkeliling melakukan pencegahan dan sosialisasi aplikasi Sipandu untuk pencegahan terorisme dan radikalisme.
Rapat koordinasi Pemkot Surabaya bersama tiga pilar guna membahas keamanan dan ketertiban Kota Surabaya di Graha Sawunggaling. (Foto: Dok. Pemkot Surabaya)
zoom-in-whitePerbesar
Rapat koordinasi Pemkot Surabaya bersama tiga pilar guna membahas keamanan dan ketertiban Kota Surabaya di Graha Sawunggaling. (Foto: Dok. Pemkot Surabaya)
Risma menjelaskan, sinergitas tiga pilar ini menjadi ujung tombak dalam pencegahan terorisme dan radikalisme. Terlebih lagi ketika adanya insiden di Bangil, Pasuruan.
“Marilah kita sama-sama menjaga keamanan di Kota Surabaya ini. Saya kumpulkan ini karena ternyata kita masih dekat dengan hal-hal yang mungkin mengganggu kita. Sebab, kalau naik bus dari Bangil ke Surabaya, paling hanya 30 menit. Jadi, marilah kita sama-sama menjaga Kota Surabaya ini,” kata Risma dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
Galakkan Yustisi Warga
Wali Kota Risma gelar rakor dadakan terkait teroris Pasuruan. (Foto: Dok.Pemkot Surabaya)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Risma gelar rakor dadakan terkait teroris Pasuruan. (Foto: Dok.Pemkot Surabaya)
Menurut Risma, salah satu cara untuk mencegah terorisme dan radikalisme adalah dengan menggalakkan operasi yustisi. Risma berharap operasi yustisi tak hanya menyasar perkampungan, namun juga perumahan di kota.
“Saya juga tidak mau operasi yustisi itu hanya dilakukan di kos-kosan, tapi juga harus dilakukan di pinggir rel kereta api dan pinggir-pinggir sungai,” tegasnya.
Ia juga meminta kepada lurah dan camat serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk berkoordinasi dalam menggelar pertemuan bersama warga.
“Tolong dipetakan kecamatan-kecamatan yang perlu didatangi terlebih dahulu, terutama kecamatan yang padat penduduknya. Tolong kalau bisa pertemuan itu malam hari karena belajar dari pengalaman, kalau acara pertemuan malam hari, biasanya penuh,” kata dia.
Risma menilai sudah waktunya untuk maju atau menyerang, karena tidak mungkin terus siaga dan bertahan terhadap ancaman terorisme.
ADVERTISEMENT
“Kalau kita terus siaga, sampai kapan kita bisa bertahan? Sudah saatnya kita maju supaya mereka juga mikir kalau mau masuk ke Surabaya. Menyerang tidak harus dengan senjata,” kata Risma.
Oleh karena itu, ia meminta supaya seluruh jajarannya tidak lengah terhadap ancaman terorisme ini. Orang-orang yang dicurigai harus terus diawasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan sangat mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Risma dalam mengumpulkan tiga pilar.
“Begitu melihat di Bangil, Pasuruan, beliau langsung berpikir apa yang harus dilakukan di Surabaya,” ujar Rudi seusai rakor.
Menurut Rudi Surabaya merupakan kota pahlawan yang mewarisi jiwa-jiwa pejuang. Jika dianalogikan dalam hitungan perlawanan, kekuatan dan kewenangan jajaran tiga pilar di Surabaya lebih besar dibanding para pelaku teror.
ADVERTISEMENT
“Jadi, jiwa-jiwa pejuang harus terus dikobarkan di Surabaya ini. Keamanan di Surabaya adalah tanggung jawab kita bersama dan tiga pilar ini harus selalu menjadi pelopor dalam menjaga keamanan di Surabaya,” tandasnya.