Wan Azizah, Jokowi, dan Lukisan Makowsky di Istana Bogor

9 Oktober 2018 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokow berdikusi dengan Deputi Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Wan Azizah Wan Ismail di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/10/2018), dengan latar lukisan seniman Rusia. (Foto: ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokow berdikusi dengan Deputi Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Wan Azizah Wan Ismail di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/10/2018), dengan latar lukisan seniman Rusia. (Foto: ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Dr Wan Azizah Dr Wan Ismail di Istana Bogor, Kompleks Istana Kepresidenan, Jawa Barat. Jokowi menerima Wan Azizah di ruang kerjanya.
ADVERTISEMENT
Begitu tiba di ruang kerja Jokowi, Selasa (9/10), Wan Azizah dipersilakan untuk duduk. Jokowi saat itu memilih kursi yang berlatar belakang lukisan karya seniman Rusia bernama Konstantin Egorovick Makowsky yang diproduksi pada tahun 1881.
Nama lukisannya adalah Perkawinan Adat Rusia yang dalam bahasa Rusia bernama Pribite Nevesti. Pada tahun 2011, lukisan ini ditaksir bernilai lebih dari Rp 18 miliar. Sesuai judulnya, lukisan itu menceritakan perkawinan di Rusia.
Di bawah lukisan berukuran 295x450 cm ini, Jokowi dan Wan Azizah membahas mengenai hubungan antara Indonesia dan Malaysia. Baik soal perbatasan negara, kerja sama soal keamanan wilayah hingga perlindungan WNI.
Presiden Jokowi terima Wakil PM Malaysia, Dr Azizah di Istana Bogor, Selasa (9/10/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi terima Wakil PM Malaysia, Dr Azizah di Istana Bogor, Selasa (9/10/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Wan Azizah mengatakan sedang mempersiapkan patrol boat untuk menangkal kejahatan di wilayah perbatasan. Karena baru-baru ini ada dua WNI yang bekerja sebagai nelayan diculik di wilayah Sabah.
ADVERTISEMENT
Ini adalah kali pertama Wan Azizah berkunjung ke Indonesia setelah menjadi Wakil Perdana Menteri Malaysia. Perbincangan antara Jokowi dan Wan Azizah semakin menarik namun tertutup untuk media. Media pun kemudian dipersilakan untuk keluar ruangan. Diskusi Jokowi dan Wan Azizah tetap berlanjut dengan latar lukisan besar yang indah itu.
Tak hanya Wan Azizah saja yang diajak Jokowi berbicara di bawah lukisan itu. Suami Wan Azizah yang juga Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim, juga pernah diajak Jokowi berbicara soal hubungan kedua negara di bawah lukisan itu. Tepatnya pada tanggal 30 Agustus 2018. Tak berbeda jauh dengan perbincangan Jokowi dan Wan Azizah, Anwar Ibrahim juga diajak berbicara soal WNI dan hubungan Indonesia - Malaysia.
Presiden Joko Widodo menerima kedatangan Anwar Ibrahim di Istana Bogor, Kamis (30/8/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menerima kedatangan Anwar Ibrahim di Istana Bogor, Kamis (30/8/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Sedikit kisah tentang lukisan itu, mahakarya itu awalnya dipajang di Istana Kepresidenan Rusia, Kremlin. Meski sudah dipajang di tempat terhormat, tetapi Makowsky sepertinya ingin lukisannya itu dibawa oleh Presiden Sukarno ke negara asalnya, Indonesia. Maka saat Sukarno bertandang ke Rusia, Makowsky pun memberikannya. Lukisan itu dilepaskan dari bingkai dan spandramnya lalu dibawa ke Jakarta dan kini ada di Istana Bogor.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs Setkab.go.id, lukisan itu begitu istimewa. Ketika lampu di ruangan tempat lukisan ini disimpan (di ruang kerja presiden) dinyalakan, kemudian lampu tersebut dimatikan, maka lampu yang terdapat pada lukisan ini terlihat menyala. Kesan ini ditimbulkan oleh efek 3 dimensi yang menjadikan lukisan menjadi hidup dan memancarkan suasana yang elegan serta menimbulkan suasana sakral sebuah pernikahan.
Semasa hidupnya, Makowsky hanya memproduksi tiga lukisan berukuran besar. Dua di antaranya, Perkawinan Adat Rusia dan Kahyangan yang dihadiahkan kepada Presiden Sukarno, sementara satu lagi dihadiahkan kepada Kerajaan Inggris. Indonesia juga memiliki lukisan Kahyangan — nama aslinya Vakchanallia-- yang sama-sama terpasang di Istana Bogor.
Lukisan ini merupakan hadiah masyarakat Rusia yang diberikan melalui Presiden Nikita Kurchev.
ADVERTISEMENT