Wanita Penderita Kanker di China Adopsi 118 Anak Telantar

7 Januari 2018 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak kecil di Cina (Foto: AFP/Wang Zhao)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak kecil di Cina (Foto: AFP/Wang Zhao)
ADVERTISEMENT
Seorang wanita di China memiliki kepedulian yang tinggi terhadap anak-anak telantar. Bukan hanya 1-2 anak, dia mengadopsi 118 anak telantar. Dia merawat anak-anak itu seperti anaknya sendiri, bahkan ketika tubuhnya mulai rapuh karena digerogoti kanker.
ADVERTISEMENT
Adalah Li Lijuan, wanita asal desa Shangquan, Provinsi Hebei, China yang rela mengadopsi ratusan anak yang ditelantarkan orang tuanya itu. Wanita berusia 43 tahun ini melakoni perannya sebagai orang tua asuh sejak 20 tahun lalu.
Hal ini berawal ketika dirinya berusia 27 tahun. Dalam perjalanan berangkat kerja di sebuah tambang yang sebagian kepemilikannya dimiliki oleh Li, dia melihat seorang anak perempuan penuh dengan kotoran dan mengemis di pinggir jalan. Melihat hal itu, Li tak tega hingga akhirnya ia membawanya pulang ke rumah.
Sejak saat itu, banyak yang menitipkan anak-anak terlantar di rumahnya. Li tidak kuasa menolak dan akhirnya merawat mereka. Dari 1-2 anak, hingga akhirnya berjumlah 118 anak yang diasuhnya hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Li dikenal seorang yang kaya melalui usaha tambang miliknya. Dia meniti karier dari berjualan pakaian dan DVD bajakan hingga memiliki tambang sendiri. Pada usia 17 tahun, dia menikah dan memiliki dua anak kandung.
Kehidupannya baik-baik saja sebelum dia mengalami kecelakaan mobil. Setelah menjalani perawatan panjang, dia mendapati kekayaannya terkikis akibat ulah suaminya yang pecandu narkoba.
Untuk memenuhi kebutuhannya akan narkotika, suami Li bahkan tega menjual anak mereka. Li harus membayar 8.000 yuan untuk mendapatkan anaknya itu lagi. Li akhirnya menceraikan suaminya itu.
Li sempat bangkit dari keterpurukan ekonomi, namun dia terpaksa menjual asetnya berupa tambang dan sebuah vila untuk menghidupi anak-anak asuhnya.
Seakan kehidupannya belum cukup sulit, pada 2011 dia didiagnosis menderita kanker kelenjar getah bening atau limfoma. Namun bukan dirinya yang dikhawatirkan, Li justru resah jika sepeninggalnya anak-anak asuhnya tidak ada yang merawat.
ADVERTISEMENT
Dengan keadaan sakit kanker dan ekonomi pas-pasan, wanita 43 tahun itu tetap merawat, memasak, memberi makan, serta memenuhi kebutuhan 118 anak asuhnya itu. Li juga tetap jalani hari-harinya dengan senyuman. Setiap hari ia selalu mengantarkan anak-anaknya itu ke tujuh sekolah yang berbeda dengan menggunakan tiga bus.
Dari keseluruhan anak asuhnya, ada beberapa anak berkebutuhan khusus dan memiliki masalah kesehatan. Li sangat mengkhawatirkan anak-anak itu, ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika dirinya sudah tak mampu lagi merawat mereka.
Sejak 2015, Li mulai memiliki tunggakan utang selama bertahun-tahun demi menghidupi semua anak-anaknya serta menyembuhkan sakit limfoma yang dideritanya.
Kondisi Li yang semakin memburuk tak memungkinkan dirinya untuk merawat anak-anaknya sendiri tanpa bantuan orang lain. Bantuan dari masyarakat juga ia dapatkan. Masyarakat yang peduli mulai membuka nomor rekening atau akun WeChat untuk membantu kesulitan Li dan anak-anak asuhnya.
ADVERTISEMENT