Wapres JK Soal Bagi-bagi Takjil #2019GantiPresiden: Tidak Etis
ADVERTISEMENT
Relawan #2019GantiPresiden dari Komunitas Relawan Sadar Indonesia (Korsa) bagi-bagi takjil gratis jelang buka puasa di halaman depan Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai hal tersebut tidaklah etis.
ADVERTISEMENT
"Tentu tidak etislah," kata JK singkat di Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Sabtu (26/5).
"Kalau ibadah ya ibadah, kalau memberikan bantuan ya bantuan, tidak usah dimasukan-masukkan politik-politik begitu kan," tambah JK lagi.
Sebelumnya, Kamis (24/5) sejumlah orang yang melewati jalan di sekitar masjid menerima takjil dari relawan #2019GantiPresiden, termasuk pengemudi ojek online. Terdengar pula para relawan membagikan takjil sambil berteriak #2019GantiPresiden.
Koordinator Pusat Korsa, Amrullah Hidayat menyebut, aksi bagi-bagi takjil yang dilakukan guna mensosialisasikan gerakan #2019GantiPresiden.
"Hari ini kita melakukan pembagian takjil bagi masyarakat yang ingin berbuka puasa, takjil #2019GantiPresiden. Program ini adalah untuk mengingatkan rakyat Indonesia terutama umat bahwa 2019 Jokowi cukup, harus diganti, cukup segitu aja," kata Amrullah saat membagikan takjil.
ADVERTISEMENT
Amrullah pun menambahkan, selain di depan Masjid Cut Meutia, pembagian takjil juga alangkah baiknya dilakukan di depan Istana Bogor sebagai simbol Jokowi harus keluar dari Istana Bogor. Korsa menyebut diri sebagai komunitas mantan pendukung Presiden Joko Widodo yang kecewa dengan kinerja presiden saat ini.
"Korsa adalah komunitas relawan Jokowi, yang 2014 lalu pendukung-pendukung Jokowi, akhirnya keluar dari Jokowi karena Jokowi menghianati Nawacita, sebagai tanggung jawab moral bagaimana kita mengalahkan Jokowi di tahun 2019," pungkasnya.