Warga Aceh Timur Unjuk Rasa Tolak Penutupan Sumur Minyak

4 Mei 2018 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Unjuk rasa di lokasi ledakan sumur minyak Aceh. (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Unjuk rasa di lokasi ledakan sumur minyak Aceh. (Foto: dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah warga Desa Pasi Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, menggelar unjuk rasa di lokasi ledakan sumur minyak. Dalam aksi itu, warga menuntut agar pemerintah tidak menutup lokasi tambang yang menjadi mata pencaharian mereka.
ADVERTISEMENT
Aksi tersebut berlangsung saat kedatangan Dirjen perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Hari Hikmat. Bersama rombongan pemerintah daerah setempat.
Informasi yang diperoleh kumparan (kumparan.com), Jumat (4/5) warga menolak pemerintah menutup lahan pencaharian mereka.
Unjuk rasa di lokasi ledakan sumur minyak Aceh. (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Unjuk rasa di lokasi ledakan sumur minyak Aceh. (Foto: dok. Istimewa)
"Mereka minta sumur tidak ditutup," kata Henny, Pusdatin BPBA Aceh, yang berada di lokasi kepada kumparan.
Kata Henny, massa yang berjumlah sekitar 100 orang ini berdemo, menyerukan agar menghentikan penutupan sumur minyak karena itu merupakan sumber mata pencaharian warga Pasi Putih.
Demo dilakukan sesaat setelah prosesi pemberian santunan oleh Dirjen Kemensos RI dan saat rombongan akan meninjau lokasi kejadian.
Unjuk rasa di lokasi ledakan sumur minyak Aceh. (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Unjuk rasa di lokasi ledakan sumur minyak Aceh. (Foto: dok. Istimewa)
Dalam aksi itu warga juga membentangkan sejumlah spanduk dan baliho bertuliskan 'Kami 3 ribu jiwa bertumpu hidup di pertambangan masyarakat', 'Hentikan penutupan sumur minyak, dan 'Solusi bukan dengan menutup sumur minyak', demikian tulisan di spanduk pendemo.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya demo dilakukan dengan tertib, dan diawasi pihak kepolisian dan satpol pp setempat. Warga meminta agar dicari solusi yang tepat sehingga mereka bisa tetap bisa memberikan penghasilan bagi keluarganya," ujar Henny.
Pendemo juga dikabarkan mengadang mobil rombongan Kemensos dan instansi lainnya yang hendak kembali ke pendopo Bupati Aceh Timur usai meninjau lokasi kejadian. Akibatnya terjadi kemacetan di sepanjang jalan kecamatan karena mobil rombongan terpaksa berhenti.
Namun massa akhirnya membubarkan diri beberapa jam setelah berdemo, usai dijanjikan akan beraudiensi dengan pemerintah setempat untuk mencari solusi.