Warga Depok Kritik Lagu di Lampu Merah: Solusi Macet Underpass

20 Juli 2019 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perempatan Ramanda Jalan Raya Margonda Depok, Sabtu (20/7). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perempatan Ramanda Jalan Raya Margonda Depok, Sabtu (20/7). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemacetan menjadi salah satu permasalahan yang menimpa kota-kota besar di Indonesia. Tak hanya di Jakarta, bagi kota penyangga seperti Depok, kemacetan ditemui setiap hari.
ADVERTISEMENT
Sejumlah cara dilakukan oleh kepala daerah untuk setidaknya mengurangi volume kendaraan tiap harinya. Di Jakarta, misalnya, kebijakan seperti penerapan ganjil genap hingga daerah terlarang untuk sepeda motor, diterapkan dengan harapan dapat mengurangi volume kendaraan.
Beda Jakarta, beda pula cara yang dimiliki Kota Depok. Alih-alih menyiapkan solusi jitu guna menangkal macet, Wali Kota Depok Mohammad Idris, justru merilis sebuah lagu.
Lagu berjudul 'Hati-hati' itu rencananya diputar di setiap lampu merah yang ada di Kota Depok pada pekan ini. Menurutnya, langkah itu diambil sebagai salah satu cara untuk mensosialisasikan taat berlalu lintas kepada warganya.
"Itu salah satu ini saja, salah satu alternatif untuk memberikan sosialisasi rambu-rambu lalu lintas dan tertib lalu lintas. Tujuan utamanya itu dengan cara memperdengarkan arahan-arahan langsung di titik-titik simpangan, misalnya ada suara saya kepada bapak silakan apa namanya gunakan jalan sesuai rambu lalin dan sebagainya di antaranya adalah dengan lagu," kata Idris.
Perempatan Ramanda Jalan Raya Margonda Depok, Sabtu (20/7). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Tanggapan Warga Depok
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pantauan kumparan di Jalan Raya Margonda, Depok, siang ini belum ada terdengar lagu apapun yang diputar. Meski pengeras suara telah terpasang, namun yang terdengar hanya pengumuman kepatuhan dalam berkendara.
Sejumlah kendaraan moptor berhenti di Perempatan Ramanda Jalan Raya Margonda Depok, Sabtu (20/7). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Tejo (29), salah seorang kurir yang kebetulan tengah melintas di Kota Depok untuk mengantarkan paket, berpendapat ide tersebut bukan solusi pengurai kemacetan.
"Ya ini sih menurut saya bukan solusi. Solusi itu bikin underpass, jalan layang, tuh baru solusi. Kalau masang lagu mah ya sudah buat menghibur kita aja di jalan," ungkap Tejo saat, Sabtu (20/7).
Hal serupa disampaikan Pambayun (31). "Ya mending cari solusi lain sih. Kalau cuma pasang lagu apalagi menurut saya lagunya begitu, ya mending fokus ke program biar jalanan enggak crowded kayak sekarang," jelas Pambayun.
Sejumlah pendendaa melintasi perempatan Ramanda Jalan Raya Margonda Depok, Sabtu (20/7). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Namun berbeda dengan Tyo (47). Menurutnya, tak ada yang salah dengan pemasangan lagu tersebut. Meski hal itu belum berdampak apapun terkait ruwetnya kondisi jalanan di Depok, tapi setidaknya dapat memberikan hiburan tersendiri, terutama saat tengah berhenti di tengah lampu merah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemasangan lagu itu beberapa kali membuat nama Depok masuk pemberitaan sejumlah media massa. Sehingga sebagai bentuk promosi Kota Depok.
"Ya ini sih bukan solusi, tapi ya setidaknya ada hiburan sedikitlah saat kita dengar lagunya," kata Tyo.
"Beberapa kali juga kan pak Wali Kota sama Depok diberitain. Lumayanlah itu sekalian promosi juga," kelakar Tyo.
Meski banyak pro dan kontra, program tersebut dipastikan akan tetap berjalan. Hal itu terlihat dengan sudah terpasangnya beberapa pengeras suara di sejumlah titik di Kota Depok. Program ini nantinya terlebih dahulu dilakukan uji coba di sejumlah area, seperti di jalan Margonda.
"Sementara akan uji coba dulu di Margonda itu ada titik Ramanda namanya simpangan Ramanda. Pertigaan Ramanda itu antara apa ya sebelum masuk, sebelum belok ke arah masuk ke flyover di situ, nanti juga ada Prapatan Sengon dan titik-titik lain yang sudah ada CCTV nya, jadi itu itu apa namanya itu alatnya toolsnya berbarengan ada CCTV, ada speaker ada lainnya, satu paket itu," tutur Idris.
ADVERTISEMENT