Warga di Oksibil, Papua, Mengungsi Setelah Pembakaran Rumah Bupati

13 April 2018 22:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kerusuhan (Foto: Muhammad Faisal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kerusuhan (Foto: Muhammad Faisal/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Situasi di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, memanas setelah pembakaran rumah pribadi Bupati Constan Oktemka. Akibatnya ratusan warga mengungsi.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Antara, setelah pembakaran berlangsung pada Kamis (12/4), warga menutup bandara di Oksibil. Pemblokiran itu sempat dibuka pada Jumat (13/4), tapi kembali ditutup warga.
Kondisi itu membuat warga resah. Mereka akhirnya memutuskan untuk pergi sementara dari kawasan tersebut. "Kami terpaksa mengungsi ke kawasan yang dianggap aman karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Marta, seorang warga Oksibil yang mengungsi.
Sementara itu, Dandrem 172 Praja Vira Yakti Kol Inf Binsar Sianipar mengatakan, saat ini kondisi keamanan sudah kondusif. Dia mengaku sudah bertemu dengan masyarakat yang berdemonstrasi.
"Kondisi sudah kondusif, masyarakat yang sebelumnya berkelompok termasuk di bandara sudah pulang ke kampung masing-masing dan saat ini kami sedang menuju tempat Bupati Oktemka berada bersama perwakilan DPRD, Dandim Wamena dan Kapolres Pegunungan Bintang," kata Binsar.
ADVERTISEMENT
Binsar mengatakan, warga yang mengamuk kini menuntut pertemuan dengan penjabat Gubernur Papua. Pertemuan itu dijadwalkan berlangsung pada 20 April mendatang.
Kerusuhan di Oksibil berawal kekecewaan masyarakat yang mengikuti jalan santai dalam rangka HUT Kabupaten Pegunungan Bintang ke 15 pada Kamis (12/4). Usai mengikuti jalan santai ternyata hadiah yang dijanjikan tidak ada. Akibatnya masyarakat marah dan membakar panggung beserta fasilitas yang ada di sekitarnya.
Seusai membakar panggung massa yang kecewa mencari Bupati Pegunungan Bintang Constan Oktemka. Karena tidak bisa menemui Constan, massa membakar rumah pribadinya.