Warga Istanbul Gelar Salat Gaib untuk Jamal Khashoggi

kumparanNEWS

16 November 2018 21:55 WIB

Salat gaib untuk Jamal Khashoggi di Istanbul (Foto: Bulent Kilic)

Puluhan warga Istanbul, Turki, berkumpul di Masjid Fatih pada Jumat (16/11). Mereka menggelar salat gaib untuk Jamal Khashoggi, jurnalis Washington Post yang tewas dibunuh saat memasuki Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul. Ritual itu berlangsung saat hujan sedang mengguyur kota tersebut.

Karena tubuh Khashoggi hingga kini belum ditemukan, tempat yang biasanya diletakkan jenazah untuk disalatkan kosong. Kelompok pendukung yang baru dibentuk bernama Jamal Khashoggi Friends Association turut hadir dalam ritual ini.

"Kami memutuskan untuk menyalatkan karena kami yakin jenazahnya (Khashoggi) tidak akan pernah ditemukan," kata Direktur Eksekutif Turkish-Arab Media Association (TAM), Fatih Oke, kepada AFP. Khashoggi merupakan anggota a TAM.

Dalam ajaran Islam, menyalatkan jenazah adalah fardu kifayah. Artinya menyalatkan muslim yang meninggal dunia adalah kewajiban kolektif. Jika ada satu orang yang menunaikannya, maka muslim lain tidak wajib lagi melakukannya.

Salat jenazah gaib, biasanya dilakukan untuk orang yang tidak sempat menyalatkan jenazah sebelum dikuburkan. Dalam beberapa kesempatan salat gaib juga dilakukan untuk korban bencana yang belum ditemukan jenazahnya.

Warga Istanbul yang ikut menyalatkan Khashoggi menganggap tindakan mereka bukan sekadar untuk mendoakan mendiang jurnalis pengkritik Arab Saudi. Salat gaib ini dianggap mereka sebagai pesan untuk dunia.

"Ini adalah pesan untuk disampaikan ke dunia, si pembunuh tidak akan lolos dari jerat hukum dan keadilan akan ditegakkan," kata Ibrahim Pekdemir, warga Istanbul yang ikut menyalatkan Khashoggi.

Teman dekat Khashoggi, Yasin Aktay, ikut hadir dalam pelaksanaan salat gaib ini. Selepas ritual itu, dia melontarkan komentar soal Putra Mahkota Kerajaan Saudi Muhammad bin Salman (MbS)yang dianggap tidak terlibat dalam pembunuhan temannya.

"Mereka (Kerajaan Arab Saudi) ingin kita percaya, si pembunuh yang mengambil keputusan untuk menghabisi Jamal Khashoggi, kami tidak percaya dengan cerita ini," kata Yasin.

"Kami akan terus menanyakan siapa yang sebenarnya merancang (pembunuhan)," sambungnya.

Jamal Khashoggi dibunuh saat masuk ke dalam Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Menurut hasil penyelidikan Arab Saudi, Khashoggi tewas setelah upaya membujuknya pulang gagal.

Setelah jurnalis berusia 59 tahun itu tewas, sorotan menuju ke MbS. Pasalnya, Khashoggi kerap menuliskan kritik untuk Putra Mahkota Arab Saudi itu. MbS berulang kali membantah terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.

Transitional loading...