Warga Labuan Keluhkan Shelter Tsunami Malah Jadi Tempat Maksiat

27 Desember 2018 13:29 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi shelter tsunami di Labuan, Pandeglang, Banten, Kamis (27/12). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi shelter tsunami di Labuan, Pandeglang, Banten, Kamis (27/12). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Shelter tsunami yang berada di Labuan, Pandeglang, Banten, terbengkalai dan tidak bisa dipakai sebagaimana rencana awal pembangunan. Bangunan 3 lantai itu kini dikeluhkan keberadaannya oleh warga karena turut menjadi tempat maksiat.
ADVERTISEMENT
Mereka menilai gedung yang berada tak jauh dari bibir pantai itu tidak ada fungsinya, dan sebaiknya diubah menjadi tempat kuliner agar bermanfaat bagi masyarakat.
“Bagusnya mah jadi tempat kuliner. Jadi enggak buat tempat maksiat. Warga di sini ya mengeluh,” kata Edwin warga Labuan kepada kumparan, Kamis (27/12).
Kondisi shelter tsunami di Labuan, Pandeglang, Banten, Kamis (27/12). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi shelter tsunami di Labuan, Pandeglang, Banten, Kamis (27/12). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Soal jadi tempat maksiat, Edwin mengaku pernah mendapati langsung aksi mesum warga di shelter yang kini penuh coretan tersebut.
“Saya pernah ronda nemuin lagi maksiat. Jadi jenuh juga warga. Di sini juga enggak ada pengamanan dan pengurus. Terbengkalai jadinya,” kata Edwin.
Foto aerial bangunan shelter tsunami Labuan, Pandeglang, Banten, Rabu (26/12/2018).  (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Foto aerial bangunan shelter tsunami Labuan, Pandeglang, Banten, Rabu (26/12/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Penilaian Edwin memang tidak salah. Gedung tiga lantai itu terlihat tidak terawat. Dindingnya penuh coretan. Lampu dan panel suryanya ada yang copot. Kamar mandi yang ada di lantai dua pun kotor dan tidak berfungsi.
Suasana bangunan shelter tsunami Labuan, Pandeglang, Banten. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana bangunan shelter tsunami Labuan, Pandeglang, Banten. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Warga lainnya, Mukus (33) menyayangkan bangunan shelter yang tidak terawat. Padahal jika bencana tsunami datang tempat itu dibutuhkan warga untuk berlindung.
ADVERTISEMENT
“Itu sekali bikin udah. Enggak dijaga dan dibersihkan. Anak-anak muda nongrong di situ, seharusnya kan dijaga,” kata Mukus.