news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Usai Tsunami, Warga Lampung Mengungsi Sampai ke Kantor Pemprov

23 Desember 2018 0:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi pesisir pantai Lampung. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi pesisir pantai Lampung. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Fenomena alam tsunami tidak hanya terjadi di Pantai Anyer, Banten, namun terjadi juga di Lampung. Beberapa warga Lampung yang panik akhirnya terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, salah satunya di kantor Pemerintah Provinsi Lampung yang beralamat di jalan Wolter Monginsidi, Talang, Teluk. Betung Selatan, Kota Bandar Lampung.
ADVERTISEMENT
"Pemprov menyediakan tempat 24 jam, kami juga mengusahakan menyediakan selimut, makanan, dan sejumlah perlengkapan lain yang dibutuhkan," ujar Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo, Minggu (23/12) dini hari.
Ridho menjelaskan, kondisi masyarakatnya memang mengalami kepanikan akibat isu tsunami. Ia mengatakan, gelombang air laut yang naik menyebabkan kerusakan terhadap sejumlah bangunan. Dengan demikian, masyarakat memutuskan untuk mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.
"Ya betul, sementara ini karena ada sesuatu yang agak panik, air pasang naik merusak beberapa rumah, karena posisi kantor gubernur agak di dataran tinggi jadi sementara mengungsi di sini (kantor gubernur)," ucap dia.
Kondisi pesisir pantai Lampung. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi pesisir pantai Lampung. (Foto: Dok. Istimewa)
Meski begitu, Ridho memastikan keamanan wilayahnya karena jajaran personel TNI disiagakan untuk menjaga rumah-rumah warga yang ditinggalkan penghuninya.
ADVERTISEMENT
"Saya perintahkan Danrem untuk mengamankan kampung kampung, di dalam gang karena rumah warga kosong, jajaran anggota TNI akan disiagakan di situ," pungkasnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, menyatakan fenomena itu bukan tsunami, melainkan hanya air pasang yang meninggi. Sutopo mengimbau masyarakat beraktivitas seperti biasa dan bisa kembali ke rumahnya masing-masing sembari memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
"Tidak ada tsunami di Anyer dan Lampung Selatan, hanya gelombang pasang. Fenomena ini disebabkan oleh adanya gelombang pasang, apalagi saat ini sedang bulan purnama sehingga menyebabkan permukaan air laut naik," ujar Sutopo dalam keterangannya.