news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Warga Lombok Sumbang Hasil Bumi untuk Korban Gempa Palu dan Donggala

1 Oktober 2018 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bantuan dari Gumantar untuk Palu. (Foto: Dok. Beni Sulistiono)
Gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah memakan ribuan korban jiwa, dan ribuan lainnya dinyatakan hilang. Bantuan terus berdatangan untuk para korban di sana.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga dari warga di seluruh Indonesia. Salah satunya bantuan dari warga Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), warga yang mengalami musibah gempa bumi besar pada Agustus 2018 lalu.
Genangan air setelah gempa dan tsunami diKota Palu. (Foto: REUTERS/Stringer)
Desa Gumantar merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak gempa Lombok paling parah karena hampir semua rumah tembok roboh. Saat ini, mereka masih tidur di tenda-tenda beratap terpal. Berbagai upaya rehabilitasi usai gempa terus dilakukan, misalnya perbaikan sistem saluran air bersih, masjid bambu, klinik lapangan, trauma healing, pengaktifan sekolah darurat dan pembentuan kelompok ekonomi kreatif sedang atau telah dilakukan guna membangkitkan semangat warga.
Kerusakan akibat gempa di Lombok. (Foto: Dwi Herlambang/kumparan)
Ingatan bagaimana dashyatnya gempa itu masih begitu membekas. Di tengah proses 'pemulihan' dari bencana gempa Lombok, mereka masih berusaha untuk memberikan bantuan. Warga Gumantar, khususnya warga Dusun Tenggorong dan Dusun Beleq mengumpulkan hasil bumi berupa pisang yang dijual di kota Mataram. Hasil penjualan itu akan disalurkan kepada korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah lebih dulu merasakan bencana gempa, Bang. Kami tahu bagaimana rasanya. Karena itu, kami ingin membantu semampu kami untuk meringankan beban saudara-saudara kami di Palu yang terkena bencana gempa bumi dan tsunami. Kami harap nanti teman-teman di Posko KagamaCare bisa menyampaikan titipan kami kepada masyarakat Palu", kata Kepala Dusun Beleq, Syahrir dalam keterangan tertulis KagamaCare yang diterima kumparan, Senin (1/10).
Basarnas mulai evakuasi korban yang tertimpa puing bangunan menggunakan kantong jenazah (Foto: Dok. Basarnas)
Semangat Gumantar ini diharapkan menjadi sebuah gerakan yang bisa ditularkan kepada kelompok masyarakat lainnya untuk peduli kepada sesamanya, bagaimana pun beratnya situasi dan kondisi yang dihadapi.
Laporan: Beni Sulistiono, T Azizulhaq, Mus Danang Danardono (KagamaCare), Putradi (Kepala Dusun Tenggorong, Desa Gumantar, KLU), Syahrir (Kepala Dusun Beleq, Desa Gumantar)