Warga Malaysia Patungan Bantu Mahathir Lunasi Utang Negara

26 Mei 2018 10:50 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahathir Mohamad menangkan pemilu Malaysia. (Foto: REUTERS/Lai Seng Sin)
zoom-in-whitePerbesar
Mahathir Mohamad menangkan pemilu Malaysia. (Foto: REUTERS/Lai Seng Sin)
ADVERTISEMENT
Muncul ajakan bagi warga Malaysia dan dunia untuk membantu Perdana Malaysia Mahathir Mohamad melunasi utang negara. Ajakan tersebut berbentuk penggalangan dana 'Please Help Malaysia!' melalui situs Go Get Funding.
ADVERTISEMENT
Ajakan tersebut diprakarsai oleh seorang warga bernama Nik Shazarina (27). Dalam situs tersebut, Nik membeberkan bahwa pemerintah Malaysia saat ini memiliki utang sebesar 250 miliar dolar Amerika Serikat.
"Saya menetapkan halaman penggalangan dana ini, karena saya berharap dapat mengumpulkan seluruh warga Malaysia dan juga seluruh dunia untuk membantu berkontribusi dalam mengurangi utang Malaysia," tulis Nik dalam situs Go Get Funding dikutip kumparan, Sabtu (26/5).
Penggalangan dana warga Malaysia. (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Penggalangan dana warga Malaysia. (Foto: dok. Istimewa)
Nik juga mengajak warga Malaysia untuk mengingat kembali perjuangan pendiri bangsa dan warga Malaysia saat memperjuangan kemerdekaan 61 tahun silam. Saat itu, kata Nik, warga Malaysia bergotong royong menyerahkan hartanya kepada PM Malaysia pertama, Abdul Rahman untuk diserahkan kepada Inggris.
"Buktikan itu lagi dan kali ini, kami melakukannya. Kita dapat memberi tahu anak-anak dan cucu kita tentang prakarsa ini bahwa kita semua ambil bagian untuk menyelamatkan negaraku Malaysia," jelas lulusan magister hukum tersebut.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, dana yang terkumpul dalam situs tersebut mencapai 3.633 dolar AS atau sekitar Rp 51 juta dengan penyumbang 93 orang. Sementara target yang akan dicapai adalah 100 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1,4 miliar.
PM Malaysia Mahathir Mohamad sendiri memang tengah gencar mengatasi utang negara yang semakin menumpuk. Salah satu caranya adalah memotong gaji para menteri sebesar 10 persen dari gaji bulanan. Mahathir mengklaim cara ini telah lama ia lakukan saat menjadi perdana menteri pada 1981 lalu.