Warga Sekitar Pabrik Tiner yang Terbakar di Tangerang Diungsikan

17 November 2017 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga dibelakang pabrik tiner yang mengungsi (Foto: Adhim mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga dibelakang pabrik tiner yang mengungsi (Foto: Adhim mugni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah 5 jam berlalu, kebakaran pabrik tiner milik PT Mustika Carana Laksana di Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten, masih belum padam. Akibatnya warga yang tinggal di belakang kawasan pabrik harus diungsikan, untuk mengantisipasi api yang merembet ke permukiman masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Saya sementara mengungsi ke rumah saudara dulu. Kami takut, tadi ledakan drum tiner sampai ke atas kontrakan saya," ungkap Arneti (30), warga Kampung Cikoneng Girang, Kelurahan Manis Jaya Kecamatan Jatiuwung Kota Tangerang, saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com) di lokasi kebakaran, Jumat (17/11).
Warga dibelakang pabrik tiner yang mengungsi (Foto: Adhim mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga dibelakang pabrik tiner yang mengungsi (Foto: Adhim mugni/kumparan)
Selain Arnetti, derita akibat kebakaran pabrik milik PT PT Mustika Carana itu dirasakan juga oleh Tri (40). Menurut Tri, dirinya tidak tahu akan tinggal di mana karena hanya bisa mengontrak di kontrakan yang diatasnya terkena serpihan drum pabrik tiner.
"Saya takut, mental terutama. Saya enggak tahu mau tidur di mana, kalau sudah selesai kebakaran saya coba ke kontrakan, kalau engga numpang di tetangga," ungkapnya.
Warga dibelakang pabrik tiner yang mengungsi (Foto: Adhim mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga dibelakang pabrik tiner yang mengungsi (Foto: Adhim mugni/kumparan)
Kerugian juga dirasakan Solihin (35), pemilik kontrakan di belakang pabrik, tepatnya di kampung Cikoneng Girang. Menurut Solihin, pihaknya merasa dirugikan akibat kebakaran itu secara materi.
ADVERTISEMENT
Dia menyebut 20 kontrakan miliknya harus rela ditinggalkan penghuni akibat ketakutan terkena kebakaran pabrik.
"Penghuni meninggalkan kosan, mereka takut. Kerugian materil pasti ada jutaan ripuah. Saya minta ganti rugi kalau bisa," ujarnya.
Solihin menambahkan, bahkan ada nenek-nenek yang harus dibawa ke rumah sakit akibat panik menyaksikan kejadian kebakaran ini.
"Ada nenek-nenek yang sampai dibawa ke RS Jatiuwung gara-gara ini. Sekarang sudah sadar katanya, tapi belum dibawa ke sini," imbuhnya.