news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Warung Podjok Halal, Makan Sepuasnya Rp 3 Ribu Bagi Duafa di Jakut

23 Februari 2018 17:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warung Podjok Halal (Foto: Soejono Eben/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warung Podjok Halal (Foto: Soejono Eben/kumparan)
ADVERTISEMENT
Spanduk berwarna hijau kuning terpampang di pinggir Jalan Yos Sudarso kav 28, Jakarta Utara. Di sana tertulis "Warung Nasi Kuning Podjok Halal, Khusus untuk Fakir Miskin dan Duafa".
ADVERTISEMENT
Di belakang spanduk terlihat dua tenda ukuran sedang untuk tempat makan dan menaruh barang dagangan. Warung nasi kuning ini ternyata bukan warung biasa, sesuai namanya, tempat makan ini memang dikhususkan untuk mereka yang kurang mampu.
Podjok Halal, warung nasi murah untuk kaum Duafa. (Foto: Soejono Eben Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Podjok Halal, warung nasi murah untuk kaum Duafa. (Foto: Soejono Eben Saragih/kumparan)
Pemilik warung, Yusuf Hamka (60) membuka warung ini sejak 6 Februari 2018 lalu. Awalnya warung nasi murah ini dibuka hanya khusus saat bulan Ramadhan. Sudah 7 Ramadhan warung ini memberikan makan gratis untuk warga miskin.
"Kita berpikir kok kalau berbuat baik kenapa bulan Ramadhan, kalau bisa setiap hari aja," kata Yusuf saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com) Jumat (23/2).
Awal Februari kemarin, Yusuf mulai membuka warung murahnya seminggu 5 hari, yakni setiap hari Senin-Jumat. Waktunya tak lama, hanya saat makan siang yakni dari pukul 11.30-12.30.
ADVERTISEMENT
Pemilihan waktu itu karena Yusuf dan teman-temannya yang membuka warung ini masih bekerja di perusahaan. Mereka terbatas pada jam istirahat kerja kantor.
"Ini kan ada yang kasih sedekah lewat tenaga, dan itu pegawai perusahaan ini. Nah itu hanya bisa di waktu itu, dan itu hanya bisa segitu saja sejam nggak boleh nyuri waktu kerja kantor," ucap pria yang berprofesi sebagai penasihat di perusahaan itu.
Menurut Yusuf, sistem warung murah ini tidak merugikan warung-warung di sekitar. Justru malah membantu karena Yusuf membeli makanan dari warung sekitar dengan harga normal dan menjualnya dengan harga lebih murah.
"Kita beli dari warung-warung setempat. Tidak mau bersaing sama mereka tetapi kita berdayakan mereka," ucap Yusuf.
Warung Podjok Halal. (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warung Podjok Halal. (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
Makanan di sini sengaja dijual Rp 3 ribu per porsi, namun bila ingin tambah silakan saja. Bila ada pembeli yang membawa keluarga mereka dan hanya punya uang Rp 3 ribu juga tidak masalah.
ADVERTISEMENT
"Makan di sini Rp 3000 sekenyangnya. Terus kalau pun membawa anak dua atau tiga anaknya tapi uangnya cuma Rp 3000 yang lain bisa gratis. Gratisin saya bilang, bawa 10 juga nggak apa-apa yang penting mereka kaum duafa kita kasih gratis," katanya.
Uang Rp 3 ribu itu sengaja ditarif untuk tujuan yang baik. "Kalau kita nggak pungut biaya, kita kasi gratis nanti kurang mendidik. Kita mendidik supaya saling subsidilah gitu," katanya.
Selain itu juga tidak boleh dibungkus, hanya bisa makan di tempat. "Dikhawatirkan kalau dibungkus nanti diperjualbelikan," kata Yusuf.
Warung ini memberikan kebahagian untuk mereka yang punya uang terbatas. Misalnya Uvi, warga Sunda Kelapa yang datang untuk membeli makanan seharga Rp 3 ribu.
ADVERTISEMENT
"Baguslah ini kan murah sekali, ini bisa membantu kita yang ekonominya menengah kebawah. Punya uang tiga ribu bisa makan kan enak," ucap Uvi sumringah.
Podjok Halal, warung nasi murah untuk kaum Duafa. (Foto: Soejono Eben Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Podjok Halal, warung nasi murah untuk kaum Duafa. (Foto: Soejono Eben Saragih/kumparan)
Uvi makan dengan lahap nasi kuning, ati ampela, tempe dan sayur daun singkong di piringnya. Dia berharap warung ibu bisa buka tidak hanya saat jam makan siang.
"Kalau bisa ini berlanjut ya ke depan tidak hanya beberapa waktu aja. Bisa bisa membantu yang lain yang kesusahan makan," kata Uvi