Wasit yang Jadi Korban Pemukulan di Aceh: Kami Sudah Buka Pintu Damai

26 Februari 2018 14:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Insiden Pemukulan Wasit di Aceh (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Insiden Pemukulan Wasit di Aceh (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aidil Azmi, wasit korban pemukulan tiga pemain klub sepak bola PSAP Sigli asal Kabupaten Pidie, Aceh, mengaku telah membuka pintu perdamaian untuk ketiga pemain yang memukulnya. Namun, hingga kini ketiga pemain pelaku pemukulan itu belum menjumpainya untuk menyelesaikan masalah secara perdamaian.
ADVERTISEMENT
“InsyaAllah perdamaian masih kami buka sampai sekarang. Dari pihak keluarga sudah menerima apabila diselesaikan secara perdamaian, tetapi pihak bersangkutan tidak ingin datang ke rumah,” kata Aidil Azmi, saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Pengadilan Negeri Banda Aceh, Senin (26/2).
Aidil menegaskan, sebenarnya insiden pemukulannya bisa tidak sampai ke meja hijau pengadilan. Hanya saja, manajemen maupun pemain PSAP tidak pernah menemuinya.
“Kalau mereka ingin berdamai sebenarnya datang saja ke rumah terlebih dahulu. Kalau sudah ketemu baru kita bisa menjelaskan bagaimana nantinya arah perdamaian yang dilakukan. Namanya juga kita manusia tidak mungkin kita tidak memaafkan, tetapi karena pihak bersangkutan tidak ingin menemui kami,” tuturnya.
Aidil juga menjelaskan pada Jumat (23/2) lalu pihak PSSI Pidie telah menemui dirinya bermaksud ingin memediasi antara pihak keluarga pelaku dengannya. Hanya saja, hingga Minggu (25/2) keluarga pelaku juga tak kunjung tiba ke rumahnya.
ADVERTISEMENT
“Sampai detik ini pun mereka tidak datang sementara PSSI Pidie sudah melakukan mediasi tetapi dari pihak terdakwa yang ngak mau. Posisi kami korban hanya menuggu,” ucap Aidil.
“Saya secara pribadi juga perlu perlindungan hukum. Karena kami di wasit ini tidak ada perjanjian untuk dipukul. Kami hanya memimpin pertandingan jika kami memang bersalah silahkan sidang kami dan kami berhak diberikan sanksi tetapi jangan main pukul,” tambahnya.
Tersangka kasus pemukulan wasit di Aceh (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tersangka kasus pemukulan wasit di Aceh (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
Insiden pemukulan bermula ketika wasit Aidil Azmy memimpin pertandingan antara PSAP Sigli dan Aceh United di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, 18 Agustus 2017. Waktu itu ketiga pemain PSAP protes karena wasit tidak memberikan kartu kuning untuk pemain Aceh United setelah melakukan pelanggaran terhadap pemain PSAP.
ADVERTISEMENT
Kemudian sikap protes yang dilayangkan salah seorang pemain Muhammad Causar diberikan kartu kuning oleh wasit.Tidak terima dengan ganjaran kartu kuning, Causar mendorong wasit. Aksinya memancing rekan-rekan setim mendatangi wasit hingga terjadi aksi kejar-kejaran dan pemukulan. Akibatnya, Aidil Azmi hingga mengalami luka pada bagian sisi atas kepala.