news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wawancara Lengkap kumparan dengan Ibu yang Diintimidasi Saat CFD

30 April 2018 16:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang Ibu dan anaknya diintimidasi di CFD (Foto: Others/Youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang Ibu dan anaknya diintimidasi di CFD (Foto: Others/Youtube)
ADVERTISEMENT
Kegiatan Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, yang biasanya penuh kehangatan menjadi sangat mencekam. Musababnya adalah peristiwa intimidasi yang dilakukan oleh massa berkaus #2019GantiPresiden kepada seorang ibu berkaus #DiaSibukKerja. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (29/4) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Ibu tersebut bernama Susi Ferawati (39). Dia merupakan warga Jakarta Selatan yang tengah menghabiskan waktu bersama anak laki-lakinya yang berusia sembilan tahun. Kepada kumparan (kumparan.com), Senin (30/4), perempuan yang bekerja sebagai marketing di sebuah perusahaan properti ini mengutarakan apa yang sesungguhnya terjadi pada saat intimidasi tersebut.
Bu Fera, boleh diceritakan ke kami soal kronologi kejadian pada waktu itu?
Karena kan gini, tadinya kan rombongan ya dari arah Monas ke Bundaran HI. Terus tiba-tiba anak saya mau pipis. Ya saya mencarlah, berpisah dulu kan, ke Hotel Pullman untuk nganterin anak buang air kecil. Terus karena udah selesai kita lihat rombongan udah enggak ada.Ya kita mah kan yang namanya Car Free Day kan public area, bebas-bebas aja dong.
ADVERTISEMENT
Karena ini pertama kali ajak anak saya ke Car Free Day ke bundaran HI, yaudah kita jalan aja gitu. Toh enggak ada masalah. Kita foto-foto di Bundaran HI. Nah saya pun tidak tau kalau dari arah Jalan Sudirman ya, ada pasukan hitam-hitam itu ya. Cuma ya saya sih anggap sudahlah, namanya perbedaan itu kan sesuatu hal yang biasa, wajar. Beda kaus ya kita enggak usah banyak bicara lah. Saya cuma foto-foto aja, rekreasi sama anak saya.
Nah tapi ketika di Bundaran HI, mereka itu seperti pasukan yang menguasai jalanan. Mengusasi Bundaran HI. Ketika kita beda kaus kan, saya beda kaus sama teman itu kan ya diolok-oloklah, dikata-katain, difitnah terima bayaranlah, gitu ya. Nasi Bungkus, dikatain cebong, dikatain macem-macem, babulah. Kaus kita kan tulisannya #DiaSibukKerja
Aksi #2019GantiPresiden di CFD (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi #2019GantiPresiden di CFD (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Saat intimidasi tengah berlangsung, apa yang Bu Fera lakukan?
ADVERTISEMENT
Ya saya sih cuma komen, saya enggak terima bayaran kok. Saya punya duit kok. Nah cuma pada suatu saat ada bapak-bapak, gendut, hitam dari belakang itu. Saya dikerumunin itu. Dia ngatain saya, 'bego lu'. Itu yang memicu saya berani untuk ngelawan. Depan anak saya kok berani ya ngatain saya. Saya lawan itu. Kalau berani hayo ngelawan saya sini. Marah dia. 'Hayo sini saya lawan'.
Nah karena saya begitu, mereka akhirnya ngerumunin saya. Jadi ngeroyok. Saya kayak dimasukin dalam lingkaran mereka, dikepung. Saya sendiri sama anak saya. Hampir anak saya terpencar. Saya tarik lagi. 'Ini nih anak saya', 'anak saya'. Bahaya juga kan kalau terpencar.
Ya sudah, sampai ada yang ngejejalin saya lontong ke mulut saya. Saya tepis itu. Saya bilang 'kurang ajar ya kamu'. saya pelototin tuh orang. Sampai saya pelototin berkali-kali. Terus ada yang kibas-kibasin uang ke muka saya. Ratusan ribu, 50 ribu.
ADVERTISEMENT
Terus ada yang ngatain dari belakang, 'nasi bungkus', 'nasi bungkus'. Udah deh, olok-olokannya banyak. Ya saya kan ngomong. ‘Oh begini ya cara kalian’. Yah mereka malah ngolok-ngolok. Ya sudah. Gitu. Terus ada juga sih yang ngelerai dari tim mereka. Ya sudah bahwa saya pergi, saya malah diikutin kayak di arak dari belakang gitu. Ya anak saya nangis. Akhirnya saya marah. Saya bilang, 'kalian muslim apa kayak begini'. Saya marah-marah. Ya begitu ceritanya.
Apa yang dikatakan anak Bu Fera saat dikepung seperti itu?
Saya enggak dengar ya anak saya bicara. Karena berisik mereka itu. Dia panggil ‘mamah, mamah, mamah’. Dia nangis, saya peluk itu anak saya. Anak saya ketakutan dalam kerumunan.
ADVERTISEMENT
Apa yang terjadi saat Bu Fera berhasil keluar dari kepungan tersebut?
Enggak ada apa-apa. Kita langsung pulang. Jam 09.30, jam 10.00 WIB-lah, kita ke grup dulu. Kita ngumpul dulu di Sarinah-Thamrin. Sama teman-teman akhirnya kita ketemu mereka.
Relawan Jokowi di CFD (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Relawan Jokowi di CFD (Foto: Raga Imam/kumparan)
Seperti apa perasaan Bu Fera saat itu? Ada rasa takut?
Ya rasa takut itu ada ya. Pasti ada. Cuma ya saya beranikan diri lawan mereka. Saya enggak akan takut sama mereka. Saya gituin aja. Saya lawan. Bahkan Saya pelototin mereka. Ya saya ingat aja ada anak saya.
Kan ada hukum tindak kekerasan. Kalu enggak ada itu sih saya gampar-gamparin mereka. Saya sih enggak takut. Ya memang kurang ajar. Sama ibu-ibu diperlakukan seperti itu. Perempuan itu, ada anak kecil.
ADVERTISEMENT
Apakah Bu Fera mengenakan kaus #DiaSibukKerja sebagai tanda bahwa Ibu merupakan pendukung Jokowi?
Iya, dari dulu kita dukung Jokowi.
Saat datang ke Car Free Day, Apakah Bu Fera memang sudah niat pakai kaus itu?
Iya memang. Cuma kan di situ kausnya tidak ada tagline jokowi. Tagline-nya dia kerja. Santai aja. Dia kerja itu kan bisa macem-macem. Bisa Jokowi, bisa suami saya.
Setelah peristiwa ini, apakah akan ada upaya hukum yang akan dilakukan Bu Fera?
Lagi diusahakan. Lagi didiskusikan sama teman.