Wejangan JK ke PBNU: Petani Nahdliyin Harus Punya Kemampuan Wirausaha

12 September 2019 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden, Jusuf Kalla. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden, Jusuf Kalla. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima Wakil Ketua Umum PBNU Maksum Machfoedz di Kantor Wapres, Kamis (12/9). Dalam pertemuan itu, Jusuf Kala sempat memberi masukan kepada Maksum untuk disampaikan ke para santri dan petani warga NU di daerah.
ADVERTISEMENT
Jusuf Kalla mengatakan, para santri dan petani NU harus punya jiwa kewirausahaan. Para petani NU, kata Jusuf Kalla, tak lagi bisa hanya mengandalkan hasil panen sebagai sumber pemasukan utama.
"Kalau petani diingatkan oleh beliau (soal) perekonomian, kalau dibekali entrepreneurship para santri dan petani, maka mereka tidak akan menjadi sub-system farmers (petani saja), (tapi) sebagai commercial farmers," kata Maksum usai pertemuan, Kamis (12/9).
Melanjutkan pesan Jusuf Kalla, Maksum mengatakan, jika para petani mendapat pelatihan kewirausahaan maka petani tersebut bisa memanfaatkan hasil panennya. Salah satunya, dengan menjual hasil panen dengan nilai tinggi.
"Mereka akan menjadi pelaku ekonomi yang komersial, apakah nanam padi atau menanam yang lain tentu mereka punya pendidikan untuk menanam yang lebih profitable, yang lebih aman, lebih safe, jadi nasihatnya sangat ekonomis," katanya.
ADVERTISEMENT
"Jadi setelah sekolah beres, urusan sosial, urusan perekonomian Nahdliyin di akar rumput, kalau mayoritas petani hanya punya sepertiga hektare, itu kan untuk kentut saja enggak cukup, itu diingatkan oleh beliau," timpalnya.
Selain itu, Jusuf Kalla menilai, akan lebih baik jika para petani punya kemampuan wirausaha untuk meningkatkan pemasukannya, dari hasil panen sawahnya di daerah. Sebab, kebanyakan warga NU yang berprofesi petani umumnya hanya memiliki luas sawah yang kecil.
"Sehingga harus berbasis enterpreneurship, juga menjadi punya pola pikir tambahan untuk bagaimana tidak hanya bertani tapi mencari alternatif lain. Pertanian sudah tidak banyak mengandalkan hasil panen sebagai bahan pangan sekarang, tapi bisa cari nilai tambah," ujarnya.
Di kesempatan itu, Maksum juga mengundang Jusuf Kalla untuk menghadiri rapat pleno Pengurus Besar NU pekan depan di Pondok Pesantren Al-Muhajirin di Purwakarta, Jawa Barat. Jusuf Kalla menyambut baik undangan tersebut, namun berhalangan hadir karena harus menghadiri Sidang Tahunan PBB di New York, AS.
ADVERTISEMENT
"Sayang, wapres berhalangan hadir karena ada tugas yang dijadwalkan sejak awal yakni sidang umum PBB dan lusa akan jalan," ujarnya.