Wiranto: Ada Kelompok Ingin Duduki DPR dan Gagalkan Pelantikan Jokowi

26 September 2019 13:20 WIB
comment
32
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Wiranto meyakini demonstrasi mahasiswa yang berujung ricuh sejak Senin (23/9), tidak sepenuhnya murni mahasiswa. Namun ada kelompok perusuh yang menyusupi demo punya agenda sendiri.
ADVERTISEMENT
"Kita sangat sesalkan demonstrasi yang bernuansa konstruktif, koreksi, elegan, diambil alih oleh demonstrasi yang tidak lagi mengarah pada yang sudah dijawab pemerintah dan DPR. Demo yang brutal," ucap Wiranto di kantornya, Jakarta, Kamis i(26/9).
Suasana saat mahasiswa dipukul mundur oleh polisi saat demo di depan Gedung DPR, Selasa (24/9/2019). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Dia menyebut perusuh ini punya agenda bukan memprotes RUU yang dibahas DPR dan pemerintah, tapi ingin menduduki DPR-MPR dan menggagalkan pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober. Sementara DPR dilantik pada 1 Oktober 2019.
"Kelompok yang mengambil alih demo mahasiswa bukan murni ingin mengoreksi kebijakan pemerintah, tapi kami cukup bukti ingin menduduki DPR dan MPR, agar DPR tidak dapat melaksanakan tugasnya dalam arti tidak dapat dilantik dan lebih jauh tujuan akhirnya gagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih," bebernya.
ADVERTISEMENT
Padahal, kata Wiranto, Jokowi-Ma'ruf adalah presiden dan wapres hasil pilihan rakyat melalui Pemilu 2019. Pelantikan keduanya adalah puncak dari berdemokrasi.
"Maka tatkala ada pihak lain dengan cara brutal menggagalkan pelantikan, saya kira ini melawan konstitusi," pungkasnya.