Wiranto Akui Jalur Tikus untuk Selundupkan Narkoba Sulit Ditutup
ADVERTISEMENT
BNN memusnahkan narkoba yang disita sepanjang tahun 2017. Bersama Bareskrim Polri, BNN memusnahkan 425 kg sabu, 712.116 butir ekstasi, 650 kg ganja, dan beberapa jenis narkoba lainnya.
ADVERTISEMENT
Banyaknya jenis narkoba yang masuk ke Indonesia tak terlepas dari jalur tikus yang tersebar di wilayah perbatasan Indonesia. Meski sudah ada yang ditutup, hal itu tak sebanding dengan jumlah jalur tikus lain yang belum terdeteksi.
"Saya sempat tanya gubernur-gubernur di Indonesia jalur tikus di tempat Anda gimana? Gubernur Kalimantan Utara melaporkan, ada 1.400 jalur tikus. Begitu banyak provinsi perbatasan yang banyak jalur tikus," kata Menkopolhukam Wiranto di Gedung 745 Teknik Sanitasi Angkasa Pura II, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (28/12).
Wiranto mengatakan, cukup sulit mendeteksi jalur tikus ini satu per satu. Hal ini terkendala oleh luasnya garis perbatasan yang dimiliki Indonesia.
"Perbatasan Indonesia ini sangat panjang garisnya (perbatasan), 99 ribu kilometer, luas sekali," kata Wiranto.
ADVERTISEMENT
Selain itu Indonesia yang berbentuk negara kepulauan juga membuat aparat kesulitan memantau arus masuknya narkoba ke Indonesia dari negara tetangga.
"Narkoba ini kayak aliran sungai. Di hilir kita berantas, tapi di hulu masih ada produksi yang tidak di tangan kita, produksi narkoba itu tidak hanya datang dari Indonesia tapi dari luar negeri juga ada," kata Wiranto.
Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak yang terkait untuk bersama-sama memerangi narkoba dengan memberikan pengamanan ekstra di wilayah perbatasan.
"Banyak kendala yang harus kita selesaikan, karena ada narkoba model baru, wilayah luas maka sinergitas perlu ditingkatkan banyak sekali yang harus diperbaiki," tutup Wiranto.