Wiranto: Jokowi Ambil Risiko Tak Populer Bangun Daerah Perbatasan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi terus berupaya membangun kawasan perbatasan RI. Menkopolhukam Wiranto menilai, Jokowi sudah siap tak populer karena berani mengambil keputusan membangun kawasan perbatasan.
ADVERTISEMENT
"Jokowi-JK ini berani. Kita sekarang banting stir bangun daerah perbatasan risiko untuk tidak populis ada tidak dimengerti oranng, Namun perbatasan itu menjawab tidak hanya brilian tapi strategis karena menjawab kebutuhan masyarakat yang hakiki," kata Wiranto dalam Rakor Pengendalian Pembangunan Perbatasan dilakanakan Oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan, di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (28/1).
Wiranto mengatakan, keputusan pembangunan perbatasan merupakan hal yang luar biasa. Hal ini justru lama ditinggalkan oleh pemerintahan sebelumnya. Pemerintahan sebelumnya, justru lebih fokus membangun kota.
"Saya biasa ikutin pemerintahan, biasanya fokus pembangunan yang sudah ada dan lanjutkan. Dan berpusat di kota bukan di perbatasan kenapa karena kalau di kota langsung terlihat hasilnya, langsung dapat pujian dapat apresiasi, tapi bangun daerah pinggiran dinomorduakan," jelas Wiranto.
ADVERTISEMENT
"Nah ini (Jokowi) brilian karena berani mengambil risiko yang membangun perbatasan yang tidak populis," ujar dia.
Mantan Menhamkam/Pangab ini mengatakan, pembangunan perbatasan untuk keadilan sudah banyak dibuktikan Jokowi. Salah satunya soal kebijakan BBM satu harga di Papua. Jokowi tak ragu mengeluarkan subsidi Rp 800 miliar untuk membawa BBM hingga ke pelosok sehingga harga di pelosok sama dengan di kota.
"Lalin pemanfaatan wilayah sebagai sumber daya negara. Banyak sekarang wilayah perbatasan luas potensi pertanian, jagung, kopi dan lain-lain. Tapi enggak berani menanam karena kalau sudah ada enggak tahu mau jual ke mana karena jalan-jalan buat jual itu enggak ada," tutur Wiranto.
"Jadi dengan membangun infrastruktur di perbatasan ini memberikan peluang memanfaakan sumber daya alam di wilayah yang dapat meningkatkan devisa negara dan penghasilan rakyat," ucap dia.
ADVERTISEMENT