Wiranto: Perbatasan Kita Terpanjang Kedua di Dunia, tapi Ompong

28 Januari 2019 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Wiranto usai Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Perbatasan Negara Tahun 2019. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Wiranto usai Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Perbatasan Negara Tahun 2019. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pembangunan perbatasan di Indonesia menjadi perhatian utama Presiden Jokowi. Kawasan perbatasan memang kerap dijadikan pintu masuk berbagai aksi kriminal, mulai narkoba hingga terorisme.
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Wiranto mengatakan, wilayah perbatasan Indonesia sangat luas. Hal ini pula yang menyulitkan pemerintah mengalami kendala dalam menjaga keamanan di perbatasan.
"Kita ini terus terang saya melihat perkembangan wilayah nasional yang ompong itu, yang lubangnya banyak, panjang wilayah perbatasan kita itu nomor 2 terpanjang di dunia setelah Kanada. Tapi kita bolong ya, dari Kalimantan Utara itu. Saya tanya berapa jalur tikus berapa di luar batas resmi, kecuali batas resmi 1.400. Jalur tikus kok 1.400 itu gimana, gimana cara nyumpelnya. Satu provinsi belum yang lain," kata Wiranto saat membuka Rakor Pengendalian Pembangunan Perbatasan dilaksanakan Oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (28/1).
"Ini kan rawan, lemah, maka membangun perbatasan biar saya minta TNI Polri menempatkan pasukan itu di wilayah perbatasan yang tak bertuan. Jalan yang banyak dihuni manusia, ada perkebunan, pertanian harus diamankan. Mereka mengamankan di perbatasan sekaligus amankan," tambah dia.
Jalan Perbatasan Kalimantan Barat (Foto: Kementerian PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan Perbatasan Kalimantan Barat (Foto: Kementerian PUPR)
Pemerintah bukan tanpa upaya menindak tegas pelaku kriminal di perbatasan. Polisi dan TNI bahu membahu menindak tegas para pelaku kriminal yang kerap menggunakan celah diperbatasan untuk menyelundupkan sesuatu.
ADVERTISEMENT
"Bolak balik BNN undang saya, 'Pak diundang membakar narkoba 5 ton'. Diundang lagi nanti BNPT, 'Pak teroris-teroris radikalisasi sudah bisa kita jinakkan," tutur
Menurutnya, daerah perbatasan menjadi celah untuk tumbuhnya hal-hal, seperti narkoba, terorisme, dan human trafficking. Sehingga, daerah perbatasan perlu untuk ditingkatkan pembangunan dan keamanannya.
Dia mengatakan, dengan adanya pembangunan di daerah perbatasan, kemudian akan menumbuhkan roda ekonomi yang nantinya akan membangun peradaban kehidupan di situ. Dengan adanya kehidupan di wilayah yang semula sepi, maka pertahanan Indonesia akan semakin kuat.
"Akan membangun shelter-shelter ekonomi baru yang nanti bisa berkembang menjadi kota-kota di wilayah perbatasan. Artinya apa? Perbatasan nanti menjadi kuat. Ada manusianya yang menunggu di sana," jelasnya.
Pembangunan Jalan Perbatasan di Kalimantan Barat (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Jalan Perbatasan di Kalimantan Barat (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
Dia juga kemudian menambahkan, akan mengirim TNI dan Polri untuk memperkuat daerah-daerah perbatasan. Jadi nantinya, daerah perbatasan akan hidup dan hal-hal seperti narkoba, terorisme, dan human trafficking akan semakin sulit untuk masuk.
ADVERTISEMENT
"Saya juga minta TNI dan Polri dengan wilayah perbatasan yang terbangun itu, kemudian TNI dan Polri juga mengisi dengan kekuatan dan mengamankan kawasan itu," tuturnya.
Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Perbatasan dilakanakan Oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan, selain Wiranto, hadir pula Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo Selaku Kepala BNPP dan pejabat eselon 1.