Wiranto soal KKB Papua: Kita Kejar, Kita Habisi Mereka

13 Desember 2018 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wiranto di Hotel Grand Sahid Jakarta. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wiranto di Hotel Grand Sahid Jakarta. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Wiranto memastikan tidak akan membiarkan begitu saja aksi brutal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Wiranto menegaskan tidak ada satu pun organisasi atau kelompok bersenjata yang melakukan pembunuhan.
ADVERTISEMENT
“Ya terus dikejar ya. Di negeri ini tidak ada satu kekuatan bersenjata yang tidak sah yang hanya melakukan pembunuhan, pengacauan. Di negara mana pun juga ada. Kita kejar, kita habisi mereka,” kata Wiranto di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis, (13/12).
“Jangan sampai mengganggu kepentingan negara yang besar ini. Jangan sampai mengganggu kepentingan negara yang sudah besar ini,” tegasnya.
Personel gabungan TNI dan Polri melakukan pencarian terhadap 5 karyawan PT. Istaka Karya pasca penembakan oleh KKB di Distrik Yigi Kabupaten Nduga Papua (Foto: Dok. Kabid Humas Polda Papua)
zoom-in-whitePerbesar
Personel gabungan TNI dan Polri melakukan pencarian terhadap 5 karyawan PT. Istaka Karya pasca penembakan oleh KKB di Distrik Yigi Kabupaten Nduga Papua (Foto: Dok. Kabid Humas Polda Papua)
Wiranto meminta aparat TNI dan Polri untuk terus melakukan pengejaran terhadap KKB. Menurutnya, apa yang dilakukan KKB merupakan perbuatan yang brutal dan biadab.
“Itu bukan inisiatif kita. Inisiatif mereka kelompok bersenjata ini yang kemudian melakukan pembunuhan yang brutal, yang biadab, ya kita selesaikan ada hukum di situ. Ada UU di situ, ada satu pembenaran bagaimana polisi dan TNI untuk menghabisi, mengejar mereka,” ujar Wiranto.
ADVERTISEMENT
Namun, Wiranto sebenarnya menginginkan masalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Akan tetapi, kalau tidak bisa, maka harus ditindak tegas.
“Tapi kalau bisa, kita selesaikan dengan cara-cara baik. Kalau bisa mereka sadar kembali kepangkuan ibu pertiwi bagus. Tapi kalau tidak bisa seperti itu dan mengorbankan masyarakat banyak, menganggu kepentingan nasional, menganggu stabilitas nasional ya tindak tegas, tidak ada lain,” pungkasnya.