WN China di Bali Tipu Korban Berkedok Aparat Bertambah Jadi 105 Orang

2 Mei 2018 11:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
103 WN China pelaku penipuan diamankan Polda Bali (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
103 WN China pelaku penipuan diamankan Polda Bali (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polisi terus mendalami kasus cyber crime (kejahatan siber) berupa penipuan yang dilakukan WN China terhadap WN China di Bali yang berpura-pura menjadi penegak hukum. Polisi berhasil menangkap 2 tersangka lagi sehingga total tersangka penipuan mencapai 105 orang.
ADVERTISEMENT
"Jadi terkait perkembangan kasus kemarin, ada penambahan pelaku dua orang. Keduanya laki-laki WN China kami amankan di TKP di Denpasar," kata Dirreskrimsus Polda Bali, Kombes Pol Anom Wibowo di Mapolda Bali, Rabu (2/5).
103 WN China pelaku penipuan diamankan Polda Bali (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
103 WN China pelaku penipuan diamankan Polda Bali (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Terkait penyidikan kasus ini, Anom terus berkerja sama dengan Kepolisian China di Beijing. Mengingat, korbanya juga merupakan WN Asing asal China dan Taiwan yang tengah berlibur di Bali.
"Nanti dari pemerintah China akan mengutus Kepolisian China dari Beijing ke sini untuk cross check dan investigasi karena korbannya berasal dari China maupun Taiwan. Untuk Imigrasi juga telah kami libatkan untuk pendataan, dan ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan terkait dokumentasi keimigrasian," jelas Anom.
103 WN China pelaku penipuan diamankan Polda Bali (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
103 WN China pelaku penipuan diamankan Polda Bali (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Kerja sama dengan Kepolisian di China perlu dilakukan. Mengingat, saat ini, Anom terkendala bahasa. Para tersangka rupanya tidak bisa berbahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
"Sudah kami buatkan laporan polisi, kami tahan. Sambil menunggu join investigasi dengan Kepolisian China. Sudah ada pemeriksaan tadi malam. Kami belum bisa lebih dalam, terkendala bahasa. Kami membutuhkan tenaga Interpreter (penerjemah)," imbuh dia.
Wakapolda Bali Brigjen Pol Wayan Sunartha. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakapolda Bali Brigjen Pol Wayan Sunartha. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Sementara Wakapolda Bali Brigjen Pol Wayan Sunartha menyampaikan bahwa selain dengan kepolisian China, pihaknya juga terus berkomunikasi dengan pihak imigrasi untuk memastikan ada atau tidaknya pelanggaran yang dilakukan para tersangka.
"Kalau memang yang bersangkutan melakukan pelanggaran terkait keimigrasian maka akan dilimpahkan imigrasi," ujar Wayan Sunartha.
Ia menambahkan Bali merupakan kawasan pariwisata yang cukup banyak mendapatkan kunjungan dari para WNA. Tinggal berupaya untuk meningkatkan pengawasan agar tindakan kriminal yang dilakukan oleh WNA di Bali.
"Ya Bali ini memang banyak dikunjungi, terutama China paling banyak datang ke Bali. Tinggal banyak yang masuk, bagaimana kewajiban kita melakukan pengawasan yang baik agar masalah seperti ini bisa diatasi," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, 103 WN China ditangkap karena melakukan penipuan. Mereka berpura-pura sebagai penegak hukum China dan menyatakan tengah menangani kasus yang melibatkan salah satu anggota keluarga korban.
Para pelaku kemudian meminta sejumlah uang agar kasus ini bisa diselesaikan. Uang yang diminta juga tidak kecil, bahkan mencapai Rp 8 miliar.