WN Filipina yang Meninggal di Kapal Pembawa Sapi Dibawa ke Semarang

24 Maret 2019 23:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah ABK kapal MV GL Kaihou yang tewas di evakuasi ke Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah ABK kapal MV GL Kaihou yang tewas di evakuasi ke Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Basarnas Kantor Semarang mengevakuasi seorang anak buah kapal (ABK) yang tewas di dalam kabin kapal MV GL Kaihou berbendera Panama, Minggu (24/3) sore. Korban diketahui bernama Elvin Alinday Samson (47), seorang warga negara Filipina.
ADVERTISEMENT
Korban dievakuasi dari kapal bermuatan sapi yang berhenti di tengah laut, sekitar 2 mil dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
"Kami diminta tolong untuk membantu proses evakuasi. Tim yang terdiri dari petugas SAR, KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan), dan Karantina kemudian menuju kapal yang berjarak 2 mil dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk melakukan evakuasi medivac, tim berangkat dari dermaga sekitar pukul 14.00 WIB," kata Kasi Operasi Kantor SAR Semarang, Agung Hari Prabowo, saat ditemui di dermaga kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Agung menjelaskan evakuasi baru bisa dilakukan setelah mendapat konfirmasi dari KKP yang melakukan identifikasi lebih dahulu. Petugas yang mengevakuasi juga mengenakan peralatan lengkap berupa baju karantina karena dikhawatirkan ada virus. Menurut Agung, hal itu sesuai dengan prosedur evakuasi korban di meninggal di dalam kapal.
ADVERTISEMENT
"Prosesnya itu menunggu informasi dari KKP yang mengidentifikasi korban. Kalau dinyatakan clear kami baru melakukan evakuasi. Prosedur evakuasi pada situasi seperti ini menunggu KKP," ungkapnya.
Jenazah ABK kapal MV GL Kaihou yang tewas di evakuasi ke Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Tim evakuasi yang dipimpin oleh Kapten Muhari tersebut kemudian tiba kembali di dermaga sekitar 16.40 WIB. Jasad warga negara Filipina yang sudah dimasukkan ke dalam kantong jenazah kemudian diturunkan dari kapal karet dan dimasukkan ambulans.
Kapal MV GL Kaihou berbendera Panama tersebut diketahui berlayar dari Fremantle, Australia, menuju Haiphong, Vietnam. Kapal berangkat dari Australia pada 16 Maret 2019.
"Untuk kapal informasi terakhir masih di tengah laut, belum melanjutkan perjalanan. Kapal ini berlayar dari Australia dengan tujuan Vietnam," pungkas Agung.
Sementara dari informasi yang diperoleh, korban sudah meninggal di dalam kapal pada Sabtu (23/3). Namun baru dilaporkan ke petugas SAR pada Minggu (24/3) siang. Belum diketahui secara pasti penyebab korban meninggal. Dugaan sementara korban meninggal karena sakit.
ADVERTISEMENT
"Ada indikasi sakit tetapi apa penyebabnya itu bukan ranah kami. Kami hanya proses evakuasi. Penyebabnya silakan tanya ke KKP. Kepolisian nanti juga akan memeriksa lebih lanjut, apakah akan diautopsi atau tidak," jelasnya.
Jenazah ABK kapal MV GL Kaihou yang tewas di evakuasi ke Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Namun, dalam laporan yang dibuat kapten kapal MV GL Kaihou Elmer Gomez, Elvin disebut mulai mengeluh mual dan tidak sanggup berdiri lama pada 21 Maret. Keesokan harinya, Elvin makin parah. Dia sempat dua kali muntah darah, tapi tidak merasa sakit.
Pada Sabtu 23 Maret 2019 pukul 03.25, Elvin ditemukan sudah tidak bernyawa. Nakhoda kemudian melaporkan kejadian itu dan kemudian menepi ke pelabuhan terdekat yakni di Semarang untuk penanganan korban.
"Korban sempat mengeluh muntah dan mual, tetapi tidak ada demam. Sampai tanggal 23 Maret pukul 00.00 masih sadar. Terus dicek lagi pukul 03.25 sudah meninggal. Karena ada muntah dan mual makanya ada pembengkakan pada kelenjar. Sementara itu yang mencolok" kata dr Rudi Purnomo dari pelayanan kematian Bambang Purnomo yang mendapat laporan dari tim evakuasi terkait identifikasi awal.
ADVERTISEMENT
Terkait penyebab kematian, untuk lebih jelasnya petugas Inafis Polrestabes Semarang membawa Korban ke RSUP dr Kariadi. Tujuannya untuk mengetahui apakah kematian korban ada kaitannya dengan muatan sapi yang diangkut kapal tersebut.
"Kalau soal virus atau lainnya itu silakan tanya langsung ke KKP. Tadi INAFIS juga sudah datang ke sini, mungkin hari ini juga akan dilakukan otopsi," ujarnya.