WN Korea Selatan yang Jadi Korban Tewas Gempa di Palu Dikremasi

6 Oktober 2018 16:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SAR mengevakuasi korban di Hotel Roa-roa. (Foto: Basri Marzuki/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR mengevakuasi korban di Hotel Roa-roa. (Foto: Basri Marzuki/Antara)
ADVERTISEMENT
Satu warga negara Korea Selatan menjadi koban meninggal dunia saat gempa 7,4 magnitudo mengguncang Kabupaten Donggala hingga Kota Palu, Sulawesi Tengah. WN Korsel yang merupakan atlet paralayang itu ditemukan tertima reruntuhan Hotel Roa-roa di Kota Palu.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan saat ini WN Korsel tersebut telah dikremasi dan dipulangkan ke negaranya. Hal tersebut sesuai dengan permintaan keluarga.
"Warga negara Korea yang tertimpa reruntuhan Roa-roa sudah dikremasi atas permintaan keluarga, dan dibawa ke Korea," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (6/10).
Menurut Sutopo, keluarga WN Korsel yang meninggal telah menunggu di Palu. Keluarga meminta agar korban tidak dimakamkan bersama jenazah korban meninggal lainnya.
"Pihak keluarga memang menunggu di sana. Dia meminta kepada petugas agar jangan dimakamkan," ujarnya.
WN Korsel yang ditemukan meninggal dunia itu awalnya hendak mengikuti kompetisi di festival paralayang. Namun nahas, pada Jumat (28/9), gempa disusul tsunami melanda Palu dan sekitarnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Sementara itu, bedasarkan data terbaru BNPB, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai 1.649 jiwa. Dari data tersebut, korban meninggal paling banyak berada di Palu, yakni sebanyak 1.413 korban meninggal.
ADVERTISEMENT
Jumlah itu lantaran adanya tsunami yang terjadi di Pantai Tarise. Saat ini BNPB dan sejumlah pihak masih mencari dan mengevakuasi korban bencana. Sehingga besaran jumlah korban meninggal dunia tersebut kemungkinan masih akan bertambah.
"Belum semuanya area terevakuasi semua. Kita masih berusaha menemukan korban yang tertimpa bangunan roboh dan terjangan tsunami," tutur Sutopo.